Begitu lurus kau katakan diriku unik
Aku suka daripada kau katakan diriku cantik
Apapun katamu aku hanya ingin bersikap baik
Meski hatiku porak poranda telah kau cabik-cabik
Mulutku terasa tak mampu untuk berucap
Karena kalimatku tak pernah kau anggap
Membuat ragaku terpaku penuh harap
Hingga membuat jantungku berderap
Tak kuatku menahan rasa itu
Kutinggalkan dirimu sampai di situ
Kurawat jiwaku yang terluka dan pilu
Karena sikapmu yang tak mau tahu
Kau berteriak padaku
Aku merasa malu kau lakukan itu
Membuatku tak berdaya hingga tersedu
Tak menduga kau mampu setega itu
Kau bertanya tentang marahku
Kenapa tak kau tanya rasa sakitku
Kau bicara tentang rasamu
Kenapa kau ciptakan perih untukku
Aku tahu tentang satu kesempatan
Kuhadapi dengan satu keberanian
Walau torehan luka harus kurasakan
Kuterima semua tanpa terbantahkan
Kutatap langit begitu benderang
Nampak cahaya bulan bersinar terang
Mengajakku bercanda dengan riang
Menari gembira bersama ribuan bintang
Bersukacitalah hai bulan yang indah
Berikanlah senyummu dengan ramah
Jangan kau biarkan hatimu menjadi gundah
Tak ada gunanya kau menyimpan segala amarah
Pangkalpinang, 14 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H