Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Keheningan

Menyukai segala hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan yang Pilu

1 September 2022   20:25 Diperbarui: 1 September 2022   20:31 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (credit: freepik.com) 

Ku sambut malam, penuh bertabur cahaya bintang

Di semesta alam syahdu indah terbentang

Dihamparan kesunyian mengusir sirnanya sang petang

Kurasakan dan kunikmati dingin malam yang telah datang

Gelap dan hitam serta kelamnya malam

Menghanyutkanku dalam deras arus masa silam

Penuh kedukaan tercabik dalam tatapannya yang kelam

Telah kau rengkuh bersama pagutan cinta yang semakin dalam

Kau bisikan janji cinta penuh harapan padaku

Sekeping hati telah kau bawa dalam langkah hidupmu

Seakan semuanya terserap dan semakin membiru

Tinggallah aku sendiri bersama harapan yang pilu

Pangkalpinang, 01 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun