Ketika ku berdiri di sana, di bukit tua itu
Ku hanya dapat menatap ribuan bunga tanpamu
Langit merah yang membara turut menatap dengan sendu
Desir angin dari pohon cemara turut mendendangkan lagu merdu
Saat itu kau dan aku duduk bercengkrama bersama
Kau petik dan kau berikan padaku setangkai bunga
Sambil kau ceritakan tentang kesetian sepasang burung dara
Bercanda mesra di dahan cemara penuh rasa bahagia
Dan kini, semua telah sirna tanpa bayang
Semua hanya dapat ku simpan dan ku kenang
Aku datang disini sendiri tanpamu dan tanpa kembang
Saat ini ku ingin kau datang dan hadir dengan tawa riang
Engkau telah pergi meninggalkan ku sendiri
Di terminal sepi ku menanti seorang diri
Menanti kedatanganmu yang tak pasti
Dalam penantianku yang tak pernah bertepi
Kepergianmu, bagai tidur yang panjang
Tiada kabar yang ku dengar kapan kan pulang
Segenggam asa dan harapan pun telah hilang
Karena pagi yang cerah kini telah berganti petang
Pangkalpinang, 30 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H