Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Meski Tinggal di Jerman, tetapi Kami Merawat Orangtua Tidak di Panti Jompo

2 Juni 2024   06:52 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:04 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan oma, ibu dari suami meninggal pada usia 85 tahun.

Hampir dua tahun terakhir sebelum oma meninggal merupakan masa-masa sulit bagi kami.

Merawat orang tua memang benar-benar memerlukan kesabaran dan kekuatan jiwa dan raga.

Kami berdua yaitu saya dan suami harus saling menguatkan. Mengapa demikian? Merawat bayi semakin hari semakin mudah dan ringan, karena dengan bertambahnya usia anak- anak semakin mandiri.

Merawat orang tua semakin hari semakin sulit dan berat, karena semakin hari orang tua semakin lemah dan semakin tergantung pada pertolongan kita.

Untuk mendapatkan kekuatan itu kami berdua setiap malam berdoa. Doa kami, kami mohon kekuatan jiwa dan raga. Kami mohon cinta yang besar supaya kami berdua memiliki kesabaran dan cinta untuk merawat oma.

Pedoman kami dalam merawat orang tua kami yaitu: "Tidak ada kebahagiaan selain dicintai.“ Jadi kami berusaha untuk mengasihi oma.

Hal ini sungguh tidak mudah, tetapi kami sadari.

Misalnya oma sakit perut dan diare entah mengapa oma yang sudah agak bingung dan demenz itu tidak memakai pempers lagi. Karena hal tersebut seluruh tempat tidur menjadi kotor.

Pada saat saya melihatnya saya ingin menangis, oma kelihatan sedih dan takut. Mungkin takut saya marah. Akhirnya saya katakan "oma saya mau tolong oma tapi aku perlu kekuatan, aku doa dulu ya."

Oma yang tidak terlalu religius itu pun mengiyakan, berdoalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun