Sedangkan oma, ibu dari suami meninggal pada usia 85 tahun.
Hampir dua tahun terakhir sebelum oma meninggal merupakan masa-masa sulit bagi kami.
Merawat orang tua memang benar-benar memerlukan kesabaran dan kekuatan jiwa dan raga.
Kami berdua yaitu saya dan suami harus saling menguatkan. Mengapa demikian? Merawat bayi semakin hari semakin mudah dan ringan, karena dengan bertambahnya usia anak- anak semakin mandiri.
Merawat orang tua semakin hari semakin sulit dan berat, karena semakin hari orang tua semakin lemah dan semakin tergantung pada pertolongan kita.
Untuk mendapatkan kekuatan itu kami berdua setiap malam berdoa. Doa kami, kami mohon kekuatan jiwa dan raga. Kami mohon cinta yang besar supaya kami berdua memiliki kesabaran dan cinta untuk merawat oma.
Pedoman kami dalam merawat orang tua kami yaitu: "Tidak ada kebahagiaan selain dicintai.“ Jadi kami berusaha untuk mengasihi oma.
Hal ini sungguh tidak mudah, tetapi kami sadari.
Misalnya oma sakit perut dan diare entah mengapa oma yang sudah agak bingung dan demenz itu tidak memakai pempers lagi. Karena hal tersebut seluruh tempat tidur menjadi kotor.
Pada saat saya melihatnya saya ingin menangis, oma kelihatan sedih dan takut. Mungkin takut saya marah. Akhirnya saya katakan "oma saya mau tolong oma tapi aku perlu kekuatan, aku doa dulu ya."
Oma yang tidak terlalu religius itu pun mengiyakan, berdoalah.