Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jalur Sepeda, Batas Kecepatan, hingga Kena Tilang di Kota Frankfurt

15 Mei 2024   05:19 Diperbarui: 16 Mei 2024   09:35 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan Jalur Sepeda di Frankfurt 

Saat ini jalur sepeda dibangun di mana-mana. Hampir di semua kota di Jerman dibuat jalur sepeda di jalan- jalan dalam kota. Di kota Frankfurt pun demikian juga.

Tidak tanggung- tanggung jalur sepeda baru di dalam kota ini mengambil hampir separuh jalan. Dulu dua jalur, saat ini hanya satu jalur dan sebagian lain untuk jalur sepeda.

Jalur sepeda di Jerman

Jalur sepeda memang sudah selalu ada di Jerman. Misalnya bersepeda antar kota, dari satu kota ke kota lain sangat mungkin tidak harus melalui jalan biasa yang dilewati mobil.

Akan sangat berbahaya mengendarai sepeda di jalan raya. Mobil di Jerman amat kencang. Kecepatan dalam kota 50 Kmh, di luar kota 100 kmh, jalan tol minimum 80 kmh dan tidak ada batas kecepatan, kecuali tempat-tempat tertentu.

Jalur sepeda luar kota.

Jalur sepeda antar kota ini biasanya melalui jalan khusus melewati hutan, ladang dan di pinggir sungai. Misalnya sepanjang sungai Rhein. Bersepeda sepanjang sungai Rhein, sungguh indah.

Tetangga sebelah si Ute, setiap tahun bersepeda seorang diri dari Frankfurt ke Amsterdam. Jalur sepeda Frankfurt-Amsterdam di pinggir sungai Rhein.
Jarak Frankfurt-Amsterdam 500 Kilometer ditempuh dalam 5 hari. Setiap malam menginap di penginapan atau hotel di pinggir sungai Rhein yang elok itu.

Jalur sepeda di pinggir sungai Rhein. Foto Rhein Radweg 
Jalur sepeda di pinggir sungai Rhein. Foto Rhein Radweg 

Ute bercerita, bila naik sepeda dan menginap di suatu penginapan, berkenalan dengan orang lain yang juga bersepeda. Jadi meskipun dari rumah sendirian tidak akan kesepian karena bertemu dengan orang - orang sesama bersepeda.

Karena jalur sepeda tersebut menerobos hutan dan ladang praktis jalur sepeda lebih dekat dari pada jalur mobil.

Jalur sepeda selain aman juga nyaman. Bersepeda melewati hutan- hutan yang rindang. Meskipun melalui hutan tetapi jalannya pun terpelihara baik lengkap dengan tanda-tanda penunjuk arah.

Dahulu sebelum penggunaan GPS dan alat navigasi menggunakan peta sepeda. Peta sepeda ini bisa dibeli di semua toko buku, pom bensin atau online.

Saat ini E-Bike atau sepeda listrik digemari masyarakat. Sebelumnya tidak terlalu suka naik sepeda, dengan sepeda listrik yang tidak harus susah payah mengayuh menjadi hobby baru, bersepeda.

Maka komplett lah kebutuhan akan jalur sepeda semakin mendesak.

Jalur sepeda di kota Frankfurt 

Seperti telah saya sebut di atas, di kota Frankfurt dan kota-kota lain di Jerman pun marak dibangun jalur sepeda. Jalur sepeda di kota tidak tanggung- tanggung bahkan hampir mengambil separuh dari lebar jalan.

Jalur sepeda ini diwarnai dengan warna merah menyala sehingga pengendara mobil melihat jelas.

Kecepatan di jalan- jalan kotapun diturunkan dari 50 Kilometer per jam menjadi 30 Kilometer perjam.

Menyenangkan dan lebih aman untuk pengendara sepeda, tetapi menjengkelkan untuk pengendara mobil.

Memang tujuannya supaya orang- orang tidak lagi mengendarai mobil dalam kota tetapi beralih ke sepeda atau angkutan umum, misalnya trem, bus, kereta bawah tanah atau U Bahn.

Frankfurt dan kota-kota di Jerman memang sengaja memperbanyak jalur sepeda dan menurunkan batas kecepatan mobil dan kendaraan dalam kota, dari 50 Kmh menjadi 30 Kmh.

Jalan di luar bukan jalan tol dari 100 kmh menjadi 70 kmh.
Tujuannya untuk menurunkan polusi udara dan menurunkan polusi suara. Mobil yang berkecepatan tinggi mengeluarkan gas lebih banyak dan lebih keras.

Mematuhin kecepatan yang ditentukan yaitu 30 Kilometer perjam itu harus, karena di mana-mana dipasang kamera pengukur kecepatan.

Bulan lalu saya mengendarai mobil dengan keponakan. Keasyikan ngobrol sambil nyetir tidak melihat Tachometer pengukur kecepatan di mobil. Tiba-tiba blitzt...kilatan kamera menyilaukan mataku ..aduh aku kefoto nih.. kena tilang.

Bener juga seminggu kemudian menerima tagihan 50 Euro, waduh... sayang sekali..uang jajanku hilang nih..

Masih lumayan cuma 50 Euro, bila hal ini terjadi di Swiss bisa 120 Franken.

Jadi dengan dibangunnya jalur sepeda di mana- mana menjadi nyaman dan aman bersepeda. Ke tempat kerja bersepeda juga di dukung banyak perusahaan. 

Michael anak saya juga bersepeda ke tempat kerja. Michael bilang di kantornya bisa mandi dan ada jasa laundry.

Wah pergi kerja naik sepeda sekalian sport.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun