Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cuci Mata di Pasar Barang Bekas Flohmarkt Limburg Jerman

8 Agustus 2023   06:49 Diperbarui: 8 Agustus 2023   21:25 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan-jalan di kota tua Limburg Menjadi Flohmarkt. Foto iin assenheimer 

Kota tua Limburg

Limburg kota tua cantik di pinggir sungai Lahn. Itu sebabnya disebut Limburg an der Lahn. Limburg terletak di negara bagian Hessen. Bila naik kereta atau mobil dari Frankfurt ke arah Koeln akan melewati kota cantik ini.

Katedral atau Dom Limburg di mana Uskup dari Bistum atau keuskupan Limburg berada menjadi lengkaplah kecantikan kota Limburg.

Pada tahun 2010 yang lalu, diterbitkan perangko dengan foto kota Limburg, 1100 tahun kota Limburg. Paling tidak kota Limburg telah berusia 1100 tahun. Bahkan lebih tua lagi, karena telah ditemukan pecahan tempayan yang berasal dari waktu lebih kurang 5000 tahun sebelum Masehi.

Flohmarkt atau Pasar Barang Bekas di Kota Limburg 

Setahun sekali di akhir musim panas di kota tua Limburg terdapat pasar barang bekas atau disebut Flohmarkt.

Flohmarkt terdiri dari dua kata Floh dan Markt. Floh berarti kutu. Dulu pada awalnya yang dijual pakaian. Pada zaman dulu tidak jarang pada baju bekas yang dijual pun berkutu, sehingga kutunya pun ikut terbeli. Itulah sebabnya disebut Flohmarkt.

Flohmarkt merupakan pasar perorangan yang dijual kepada perorangan. Penjualnya bukan berprofesi pedagang. Jadi hanya orang-orang yang mau menjual barang yang tidak terpakai lagi. 

Pada saat ini mungkin namanya ebay. Penjualan barang bekas online.

Flohmarkt. di Limburg ini sangat menarik. Saya suka melihat-lihat barang-barang yang dijual di Flohmarkt.

Flohmarkt di kota Limburg ini lebih menarik lagi karena, area penjualannya di seluruh kota tua Limburg.

Jadi untuk hari Minggu ini jalan-jalan di seluruh kota Limburg tua Limburg ditutup. Seluruh jalan-jalan di kota tua bebas dari kendaraan dan berubah menjadi pasar.

Meja-meja penjualan di bentangkan sebagai meja penjualan barang apa saja.

Hari Minggu di mana Flohmarkt berlangsung, banyak datang pengunjung dari kota-kota lain selain Limburg.

Kami yang berasal dari Dietzenbach hampir setiap tahun ekstra ambil waktu untuk cuci mata di Flomarkt dan menikmati indahnya kota tua Limburg.

Dari kota kami Dietzenbach ke Limburg kurang lebih 85 Kilometer.

Sepupu suami dan istrinya bercerita kalau minggu depan mau ke Limburg. Di Limburg ada Flohmarkt. Wah aku tertarik sekali. Suami juga setuju untuk ikut ke Limburg jalan-jalan dan cuci mata di kota indah Limburg dan cuci mata di Flohmarktnya. 

Jalan-jalan di kota tua Limburg Menjadi Flohmarkt. Foto iin assenheimer 
Jalan-jalan di kota tua Limburg Menjadi Flohmarkt. Foto iin assenheimer 

Siapa penjual di pasar barang bekas atau Flohmarkt 

Penjualnya selain penduduk kota tua Limburg juga dari mana-mana. Penjual dari kota Limburg sendiri biasanya membuka garasi mobilnya atau menggunakan trotoar di depan rumahnya sebagai tempat menggelar bahan dagangannya.

Mereka bukan penjual profesional, tetapi orang-orang yang ingin menjual barsng mereka yang sudah tidak dipakai lagi

Untuk saya sangat menarik karena dengan adanya Flohmarkt orang menjadi hati-hati menjaga dan memelihara barangnya, supaya nanti bisa dijual bila tidak lagi digunakan. Misalnya baju, karena nantinya akan dijual kembali, dalam mencuci dan mengenakannya hati-hati supaya tetap baik terjaga dan laku dijual kembali.

Sedangkan mereka yang bukan penduduk setempat menempati pinggir-pinggir jalan yang kosong atau alun-alun kecil yang disebut Marktplatz untuk menggelar dagangan mereka.

Biasanya mereka juga dikenakan ongkos jualan yang masuk ke kas kota Limburg.

Barang apa saja yang dijual di Flohmarkt?

Saya juga mengamati banyak dari ibu-ibu yang menjual pakaian anak-anak yang sudah kekecilan untuk anak-anak mereka, mainan yang sudah tidak dipakai lagi atau sepeda anak-anak sampai dewasa.

Alat musik yang tidak dipakai lagi juga merupakan bahan dagang yang menarik.

Banyak dari mereka menjual peralatan rumah tangga. Kemungkinan besar dari nenek atau saudara mereka yang meninggal dunia dan rumahnya harus dikosongkan.

Hal ini bisa dilihat dari barang-barang pecah belah mulai dari peralatan makan komplit, mulai dari piring, gelas mangkok, sendok.

Lukisan-lukisan yang biasanya tergantung di rumah-rumah generasi dahulu ada di sana. Taplak meja, sprei juga akan ditemui di pasar bekas ini.

Baju, sepatu, tas dan Jaket juga di jual di sana.

Peralatan elektronik rumah tangga juga dijual disana. Tidak ketinggalan piringan hitam jaman dulu juga ada.

Barang- barang yang dijual di Flohmarkt. Foto iin assenheimer 
Barang- barang yang dijual di Flohmarkt. Foto iin assenheimer 

Flohmarkt Limburg. Foto iin assenheimer 
Flohmarkt Limburg. Foto iin assenheimer 

Restauran dan Kafe 

Setelah kami melihat-lihat dan berjalan hampir ke seluruh gang-gang dan lorong-lorong di kota tua akhirnya kehausan dan kelelahan. Kebetulan saat itu cukup panas. 

Tatjana dan suaminya belum capek masih saja mau melihat-lihat meskipun tangannya sudah penuh belanjaan. Saya dan suami lebih baik duduk menikmati anggur putih dingin dari Winzer atau pembuat anggur setempat sambil mengamati orang-orang yang lalu lalang.

Akhirnya Tatjana dan suaminya menyusul kami dan ikut duduk istirahat sebentar. Mereka menemukan tas untuk sepeda, mainan untuk Niklas anaknya dan dua tas tangan. 

Saya sengaja mencari barang-barang kudus. Karena Limburg kota keuskupan. Penduduk kota Limburg sebagian besar Katolik.Saya yakin pasti ada keluarga Katolik yang nenek atau orang tuanya telah meninggal dan barang-barang kudus itu tidak pas dengan selera mereka lagi dan dijual di Flohmarkt. Akupun mendapatkan salib untuk dipasang di dinding dan gambar Bunda Maria.

Sebelum kami pulang dan menuju ke mobil kami, sebentar kami masuk ke Dom atau Katedral yang masih terbuka. Kami berdoa dan melihat keindahan Dom yang di bangun tahun 1235. 

Katedral tutup pada jam 18.00 bila hari itu tidak ada misa sore hari.

Kami berempat pulang dengan gembira dan capek seharian jalan kaki menyusuri kota tua Limburg yang cantik. Tahun depan kami datang lagi.

Salah satu alat musik yang dijual. Foto iin assenheimer
Salah satu alat musik yang dijual. Foto iin assenheimer

Kethedral atau Dom Limburg. Foto iin assenheimer 
Kethedral atau Dom Limburg. Foto iin assenheimer 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun