Bisa dibayangkan, dari Natal berarti akhir bulan Desember, tetapi sampai saat ini, bulan Maret, benih itu masih kecil banget.Â
Menurut pengalaman, bila suhu di luar sudah menghangat benih inipun akan segera tumbuh dengan cepat dan siap dipindahkan ke pot-pot kecil yang lainnya.
Baru dipisahkan dan dipindahkan di pot- pot dan masih tetap di dalam rumah, di pinggir jendela.
Belum di tanam langsung di luar, karena meskipun siang sudah hangat malam suhu masih sering di bawah nol derajad. Bila suhu di bawah nol, tanaman bisa mati.
Selain itu masih bisa terjadi tanah membeku yang mengakibatkan tanaman-tanaman muda tersebut mati.
Nanti sesudah Ostern, masa Paskah atau bulan April baru berani memindahkan di tanah.
Tanah ini pun selain sudah harus digemburkan dahulu sebelumnya sudah saya beri pupuk kandang.
Pupuk kandang saya peroleh dari seorang teman yang memiliki kuda. Saya boleh mengambil kotoran kuda untuk memupuk kebunku supaya subur dengan gratis.
Orang Jerman menyebutnya Pferdeapfel untuk menyebut kotoran kuda, kalau diterjemahkan berarti apel dari kuda.
Dulu saat saya belum mengerti bahwa selain waktu yang tepat dan pupuk yang cukup saya menanam di tempat yang salah.
Saat itu saya menanam cabai. Saya heran, mengapa semua tanaman cabai yang saya tanam tidak ada yang berbuah, hanya hijau daun dan bunga.Â