Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemiskinan Semakin Kasat Mata di Frankfurt

14 Februari 2023   06:55 Diperbarui: 16 Februari 2023   01:15 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumpul botol di Stadion Sepak Bola Frankfurt |  Foto: iin

Harga- harga bahan makanan, bahan bakar dan energi terus naik, tidak tahu sampai kapan.  

Sedangkan gaji dan pensiun tetap. Situasi ini membuat penerimaan tidak mencukupi untuk hidup sebulan dan melunasi sewa Apartment , pembayaran gas, listrik air dan  lain- lain.

Hal ini yang menyebabkan kedua pasangan orang tua itu mengumpulkan botol bekas minuman. 

Botol bekas minuman di Jerman memiliki Pfand atau memiliki harga mulai dari 8 Cent untuk botol bir, 15 cent untuk botol air dan soft Drink dan 25 Cent untuk botol dan kemasan minuman kaleng.

Pada mulanya, sistem Pfand ini dimaksudkan supaya mengurangi sampah. Dengan sistem Pfand orang- orang tidak membuang botol dan kaleng kemasan minuman disembarang tempat, tetapi dibawa pulang dan nantinya ditukarkan ke supermarket atau pom bensin dengan uang.

Karena toh banyak juga orang yang membuang botol minuman ini, sehingga banyak orang- orang yang mengumpulkan botol kosong untuk menambah pendapatan mereka.

Pendapatan dari mengumpulkan botol ini tidak dikenai pajak. 

Menurut pengamatan saya, sebelum Corona dan sebelum perang Ukraina, tidak sebanyak ini orang- orang saya jumpai mengumpulkan botol kosong, apalagi di kereta.

Di stadion sepak bola lain lagi, di sana  berkumpul beribu- ribu orang jadi memang banyak pengumpul botol dan hidupnya dari mengumpulkan botol.

Pengumpul botol di Stadion Sepak Bola Frankfurt |  Foto: iin
Pengumpul botol di Stadion Sepak Bola Frankfurt |  Foto: iin

Mit Fahren atau ikut numpang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun