Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dampak Inflasi pada Pola Konsumsi Makan Warga Jerman

2 Februari 2023   02:26 Diperbarui: 3 Februari 2023   02:35 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kleine Markthalle atau pasar tradisional Frankfurt yang sepi. Foto iin

Awal  Tahun Awal Penghematan

Hari- hari penuh dengan makanan istimewa, enak , luxus dan mahal  di masa Advent,  Natal dan Tahun Baru lewat sudah. Awal  tahun dimulai dengan makanan sederhana dan hemat.  

Selain lebih sederhana dan hemat, mulai dengan hidup lebih sehat.

Hemat karena semua harga membumbung tinggi, sedangkan gaji sama saja.

Selain itu tahun baru dimulai dengan kemauan untuk hidup lebih sehat.

Kiat hidup sehat dimulai dengan pola makan lebih sehat dan mulai olah raga teratur.

Ya karena di masa Natal dan tahun baru terlalu banyak makan manis - manis dan enak- enak, mungkin timbangan telah naik.

Jauh- jauh hari menjelang Natal, hiasan Natal memenuhi semua toko- toko, supermarket. Hiasan Natal itu telah lama disingkirkan dan diganti.

 Saat ini, peralatan dan perlengkapan olah raga dan kebugaran merupakan tawaran pokok di  toko- toko dan Supermarket.

Coklat dan kue Natal diganti dengan pasta dan Pizza.. Makanan- makanan sederhana, murah dan praktis mulai diborong pembeli. 

Pizza, pasta  misalnya, merupakan  makanan murah, sederhana, enak dan praktis favorit warga Jerman.

 Saya katakan warga Jerman karena di Jerman tinggal berbagai bangsa. Bila saya mengatakan orang Jerman, berarti orang yang nenek moyangnya benar- benar asli Jerman.

Sedangkan saat ini, terutama di kota- kota tinggal berbagai bangsa, Turki, Polandia, India, China, Rusia dan masih banyak lagi. Meskipun mereka bule, bisa jadi mereka orang Rusia, Polandia, Kroatia dan lain sebagainya yang merantau di Jerman.

Mengubah Pola Makan

Kembali ke penghematan makanan di awal tahun. Metzgerei atau toko daging  dan bagian penjualan daging atau Feinkost  di Supermarket sepi pembeli.

Kollega di bagian daging, mengeluh saat ini tidak seperti dulu, di mana orang - orang hampir setiap hari makan daging.

Dulu hampir setiap akhir pekan antrian di bagian daging selalu panjang. Saat ini tidak lagi.

Harga daging yang semakin mahal dan kesadaran akan kelestarian lingkungan membuat orang menjadi Vegetarian atau bahkan Veganer.

Vegetarian adalah orang-orang yang tidak makan daging dan ikan, tetapi susu, keju, telor dan madu masih mereka makan.

Veganer adalah mereka yang sama sekali tidak makan segala produk dari hewan, baik itu daging, ikan, susu, keju, madu dan segala olahan yang mengandung produk dari hewan. Misalnya saus tiram, kecap ikan dan lain sebagainya.

Jadi kompletlah alasan mengapa penjualan daging semakin menurun. Selain harga daging yang tinggi akibat perang Ukraina. Seperti telah diketahui dari Ukrainalah penghasil pakan ternak selain penghasil gandum, pupuk dan minyak goreng bunga matahari.

Inflasi yang masih juga tinggi, yaitu 7,9 persen. Inflasi mencapai puncaknya pada bulan Oktober 2022, yaitu 10,4 persen.

Menurut Statistischen Bundesamtes  sejak 1 Januari produk energi naik 34, 7 persen lebih mahal. Sedangkan untuk bahan makanan rata- rata kenaikan harga 13,4 persen dibanding tahun 2021.

Bulan Desember lalu kami mendapat surat dari Penyalur Gas, Maingau Energie bahwa apabila pemakaian gas untuk tahun depan sama dengan tahun lalu maka kira- kira tagihan tahun depan dua kali lipat.
Untuk menghindari tagihan yang tinggi kami melipat gandakan pembayaran gas bulanan kami. Selama ini kami membayar 200 Euro setiap bulan, mulai bulan Januari 400 Euro setiap bulan.

Dari alasan tersebut di atas maka layaklah bahwa warga Jerman sejak tahun ini bertekad untuk lebih hati- hati membelanjakan uangnya.
Penghematan pertama yang dilakukan yaitu penghematan pembelanjaan bahan makanan.

Bagaimana menghemat bahan makan ini dilakukan:

1. Warga Jerman berbelanja di Supermarket  Discounter, misalnya Aldi, Lidl,Penny. Discounter merupakan supermarket yang memberikan harga lebih murah dari Supermarket biasa. Lho kok bisa barang yang sama tetapi harganya lebih murah. Ya karena di Discounter dijual dalam jumlah besar.

Discounter ini menekan harga serendah mungkin dari petani atau produsen dan membeli dalam jumlah besar. Ya karena Discounter yang bermula di Jerman ini telah melebarkan sayapnya di luar Jerman dan hampir semua negara di Eropa, Australia dan Amerika.

Akibat dari penekanan harga dari Discounter ini di sisi lain suatu kejahatan dan ketidak adilan pada petani dan produsen. Akibatnyapun menjadi panjang dan rumit, suatu saat saya bercerita khusus tentang penekanan harga dari Discounter.

2. Membeli barang dan bahan makanan bukan merek terkenal. Misalnya saus tomat, merek yang terkenal merek Heinz. Warga Jerman akan membeli saus tomat dengan merek dari supermarket tertentu yang mempunyai merek sendiri tetapi dengan lebih murah. Misalnya Supermarket Tegut memiliki merek sendiri yaitu Kleine Preise untuk produk murah mereka. Kalau diterjemahkan Kleine Preise berarti harga kecil.

3. Membeli barang yang tanggal kadaluwarso nya sudah dekat. Bahan makanan yang tanggal kadalu warsonya  sudah dekat biasanya dijual didiscont dari 30 persen, 50 persen atau 75 persen tergantung kedekatan tanggal kadaluwarso.

Misalnya roti tawar, bila masih 3 hari tanggal kadaluwarsonya harga akan didiscont 30 persen. Bila tanggal kadaluwarso nya masih 2 hari 50 persen. Bila tanggal kadaluwarsonya  tinggal satu hari bisa sampai 75 persen lebih murah.

4. Membeli bahan makanan tidak harus yang kwalitas  nomer satu. Misalnya Asparagus , yang panjang dan besarnya tertentu harganya satu kilo bisa lebih dari 10 Euro. Untuk itu cukup  kelas dua atau kelas tiga yang lebih kecil, rasanya toh sama.

5. Makan daging cukup seminggu sekali pada hari minggu. Daging yang dipilihpun tidak harus yang terbaik, cukup kelas dua atau kelas  tiga.

6. Pizza dan Pasta merupakan alternativ makanan murah, praktis dan membuat kenyang. 

Selain itu Pizza beku praktis tinggal memanaskan di ofen , cepat, membuat kenyang dan dapur tetap bersih.
Pasta juga demikian. Pasta dan saus tomat. Biasanya saus tomat jadi dari kemasan dalam gelas.

Hal- hal tersebut antara lain penghematan yang dilakukan warga Jerman. Penghematan pertama dalam menyederhanakan bahan makanan.

Mereka menekan biaya makanan serendah mungkin. Hal ini sangat terasa dengan turunnya pemasukan di semua Supermarket dan toko- toko.

Hari ini saya pergi ke pasar tradisional yang dulu ramai dengan pembeli dan semua stand penjualan penuh. Pasar tradisional di  Frankfurt, Kleine Markthalle  hari ini lenggang, sepi. Mungkin karena saya ke pasar tradisional hari selasa. Mungkin kalau hari Sabtu ramai. Sedangkan hari Minggu tutup demikian juga semua toko dan Supermarket di Jerman.

Mungkin juga di Kleine Markthalle harga- harganya lebih mahal dari Supermarket, tetapi lebih segar dan sebagian besar dari produk lokal, petani sekitar Frankfurt.

Kemungkinan, saat ini pembeli tidak peduli lagi. Mereka tidak lagi mengingat petani dan produk lokal, tetapi yang penting murah.
Prihatin memang keadaan ini, kasihan petani - petani lokal.

Orang Jerman lebih suka berhemat pada makanan, tetapi tidak pada pergi liburan dan pergi ke tempat yang selalu ada matahari. 

Demikianlah sedikit gambaran bagaimana kami berhemat di krisis ekonomi dan energi saat ini. Semoga krisis energi dan Ekonomi segera pergi, kita hidup normal kembali.

Dietzenbach, 1 Februari 2023

Kleine Markthalle atau pasar tradisional Frankfurt yang sepi. Foto iin
Kleine Markthalle atau pasar tradisional Frankfurt yang sepi. Foto iin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun