Penonton ini berasal dari kalangan atas, atau kalangan orang-orang terdidik dan terpelajar. Orang Jerman menyebutnya akademiker. Mereka ke stadion untuk menyaksikan permainan bagus.
Mereka akan mendukung team pemain yang bermain bagus. Mereka memiliki emosi yang terkontrol.Â
Mereka juga menepuki pemain lawan bila pemain lawan bermain bagus. Mereka yang akan lantang bersuara mengkritik bila kesebelasan dukungannya tidak bermain bagus.
Merekalah yang pertama meninggalkan stadion bila kesebelasan dukungannya tidak bagus dan tidak memenuhi harapan mereka.
2. Fussballzentrierten Fan atau penggemar yang berorientasi pada klub sepak bola
Mereka sebagian besar dari orang-orang pekerja bukan akademiker berpendidika tinggi.
Mereka mengenakan Trikot, shals, warna-warna klub fan bendera Klub.
Mereka menyanyi dan meneriakan yel-yel penyemangat yang membuat suasana atau atmosphaer di stadion menjadi penuh semangat.
Mereka ke stadion ingin melihat kesebelasan dukungannya harus menang.
Mereka akan mendukung pemain dukungannya tanpa syarat.
Mereka memandang pemain lawan adalah musuh.Â
Mereka penonton yang benar-benar penuh semangat dan emosi dalam menonton.
3. Erlebnisorientiertefans-Hooligans
Penonton yang berorientasi pada pengalaman Hooligans.Â
Hooligan sebenarnya berasal dari England, tahun 1950an dan 1960an. Hooligan berasal dari nama O'Hoolihan dari Irlandia. Partick Hoolihan atau Hooligan sebagai pemimpin kerusuhan di permainan sepak bola di London.