Setelah menentukan pihak bola ada di mana akhirnya permainan pun mulai. Permainan Entracht yang tidak selalu menang, berbeda bila mendukung Klub Bayer Muenchen yang hampir selalu menang.
Saya sengaja ikut menonton untuk ikut merasakan suasana ini. Karena permainan ini di Frankfurt tentu saja sebagian besar tribune dipenuhi oleh penonton pendukung Eintracht.
Hanya sedikit sekali pendukung Wolfsburg. Philipp bilang, "Wolfsburg kota kecil, penduduk Wolfsburg pun tidak sebanyak penduduk Frankfurt. Penggemarnyapun tidak sebanyak penggemar Eintracht Frankfurt."
Wolfsburg di mana terkenal dengan VW, Volks Wagen, kota kecil di negara bagian Niedersachsen, di Jerman utara.
Offiziell stadion Frankfurt mampu menampung 50.300 penonton. Saya yakin hari itu pasti lebih dari 40.000 penonton dan sebagian besar orang muda.
Saya kadang berfikir, pergilah ke stadion kalau bertemu orang muda muda di Jerman. Jujur jarang sekali bertemu orang muda dalam jumlah besar kecuali di stadion atau di universitas.Â
Kalau saya di stadion atau di universitas saya optimis dengan masa depan perkembangan penduduk Jerman. Di Jerman orang tua semakin banyak dan orang muda semakin sedikit.
Meskipun para pendukung Eintracht telah menyemangati dengan nyanyian dan lagu-lagu yang membakar semangat, permainan saat itu membosankan dan berakhir dengan kekalahan Eintracht Frankfurt.
Wolfsburg yang di tonton oleh penonton yang hanya beberapa ratus orang saja itu menang. Teriakan dan nyanyian mereka sayup-sayup dan hampir tidak terdengar.
Penggemar Eintracht Frankfurt yang berjumlah hampir 40.000 ribu itu kecewa tetapi tidak marah atau agresif. Karena permainan yang tidak bagus saat itu banyak penonton yang keluar dan meninggalkan stadion lebih dulu.
Menurut Peter Heitmeyer dan Silberstein Pilz ada tiga jenis penonton: