Sebenarnya kalau perbedaan harga tiket wisatawan asing 20 kalilipat mahalnya dari wisatawan domestik kurang adil juga. Mengapa, karena saat ini tidak sedikit wisatawan domestik yang berpenghasilan jauh lebih tinggi dari wisatawan asing.
Warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di luar negri, mereka berpenghasilan euro, dollar, franken dan sebagainya, tetapi karena masih paspor Indonesia, membayar harga wisatawan domestik.
Tidak semua wisatawan asing berpenghasilan  tinggi lho.  Anak- anak saya yang masih sekolah dan student malah belum berpendapatan, tetapi harus juga membayar 25 dollar. Harga tiket masuk 15 dollar hanya untuk anak- anak di bawah 10 tahun.
Apabila suatu saat tiket naik ke candi Borobudur menjadi 100 dollar, sayapun bisa mengerti supaya tetap terawat, terjaga dan tidak rusak. Sayang  sekali kalau sampai rusak dan tidak terawat baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H