Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Lebih Dekat Sungai Aare di Bern Swiss

1 Juni 2022   04:31 Diperbarui: 1 Juni 2022   23:25 10853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Aare - AareSchlucht  foto Stefan Nobs

Berita sedih tentang hilangnya putra sulung Gubernur Jawa barat di Sungai Aare, di kota Bern Swiss, membuat saya ingin tahu seperti apa sih Sungai Aare itu.

Aliran sungai Aare

Swiss negri indah dengan pegunungan Alpen, banyak danau dan sungai. sungai Aare merupakan salah satu sungai indah, terpanjang di Swiss.  Sungai  Aare 288 kilometer. 

Hulu Sungai Aare berasal bukan dari suatu mata air, tetapi air sungai Aare berasal dari lelehan salju atau disebut Oberaargletscher di sebelah timur Berner Alpen, Grimselgebiet.

Kalau ditelusuri sungai Aare sungai yang berwarna biru turkis ini melalui gua atau menembus dua dinding bukit. Nama tempat ini Aareschlucht di dekat kota Meiringen. Sepanjang sungai dalam gua ini bisa dinikmati dengan jalan kaki di atas jembatan kayu selama 40 menit.

Sungai Aare - AareSchlucht  foto Stefan Nobs
Sungai Aare - AareSchlucht  foto Stefan Nobs

Kemudian sungai Aare mengalir melalui danau Brienzersee dan  Thunersee. Dari kota Thun sungai Aare terus mengalir ke Kanton Bern dan kota Bern.

Dari Bern terus mengalir ke Bielersee kemudian menuju Solothurn.

Aare terus mengalir melalui kota Olten dan Aarau sampai ke kota Brugg. Di sini sungai Aare tersambung dengan sungai Limmat dan sungai Reuss.

Sungai Limat  melalui kota Zürich.

Akhirnya sungai Aare bermuara di kota Koblenz Swiss dan menjadi satu dengan sungai Rhein. Sungai Aare berakhir di sungai Rhein di kota Koblenz Swiss. Saya tekankan kota Koblenz Swiss karena di Jerman juga ada kota dengan nama Koblenz.

Di kota Koblenz di Jerman  ini bertemu dua sungai yaitu sungai Rhein dan sungai Mosel. 

Sungai Aare berakhir dan menyatu menjadi sungai Rhein. Sungai Aare berakhir di sini, di kota Koblenz Swiss.

Sungai Rhein terus mengalir dari Swiss melalui kota- kota Bassel di Swiss dan banyak kota - kota besar di Jerman seperti Ludwigshafen , Mainz, Koblenz, Koln, Dusseldorf. Sungai Rhein masih terus mengalir melalui negri Belanda melalui Amsterdam dan akhirnya ke pantai utara atau Nordsee.

Sungai Aare foto von Andreas Brunngger
Sungai Aare foto von Andreas Brunngger
Sungai merupakan tempat rekreasi indah dan gratis

Sungai- sungai di Swiss, indah bersih dan terawat. Kesadaran akan kebersihan lingkungan dan sungai di Swiss sangat tinggi. Begitu bersihnya air sungai dan danau di Swiss sehingga air sungai dan danau di Swiss dinyatakan sebagai layak minum. Berarti kita bisa minum begitu saja dari air sungai dan danau di Swiss begitu saja tanpa dimasak.

Kami sering melakukannya kalau kami sedang wandern atau hiking di Swiss. Apa bila kami melalui sungai yang jernih di pegunungan Alpen saya suka sekali menikmati kesejukan air sungai tersebut selain menyejukkan diri dengan merendam kaki yang penat karena jalan kaki dan mencuci muka untuk merasakan kesejukan dan kejernihan airnya, juga meminumnya. 

Orang-orang di Swiss sangat mencintai sungainya, juga di kota Bern, tempat di mana putra sulung Bapak Ridwan Kamil hanyut dan hilang.

Di pinggir- pinggir sungai Aare di kota Bern, seperti di kota- kota Swiss lainnya, merupakan taman, Kafe, Restaurant, Hotel bahkan Bundestag atau gedung di mana Kanselir Swiss berkantor juga berada di pinggir sungai Aare. Selain itu di sepanjang sungai terdapat jalan setapak dan jalur sepeda, bukan mobil. Jalur sepeda ini terdapat tempat- tempat station pompa sepeda gratis. 

Velo, orang Swiss menyebut sepeda. 

Di sepanjang jalan setapak ini warga Bern biasa melakukan joging, power woking , bersepeda atau sekedar jalan- jalan menikmati indahnya sungai.
Hal inilah yang menurut media Indonesia menyulitkan pencarian hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat karena jalan- jalan di sepanjang sungai Aare bukan jalan  mobil dan banyak pepohonan.

Inilah bedanya kota besar di Swiss seperti Bern dan  Zurich, meskipun kota besar tetapi  kalau sudah di  pinggir  sungai seakan- akan lupa kalau di tengah - tengah kota besar. Suara gemercik air, pepohonan yang besar dan rindang, burung- burung camar dan burung bangau seakan- akan ada di pedesaan.

Di taman- taman pinggir sungai inilah biasanya orang- orang kantor kantor dan bank duduk bila tiba jam istirahat siang. Mereka menikmati makan siang yang di beli dari kantin, atau dari Migros atau Coop yaitu supermarket di Swiss yang juga menyediakan kotak makan siang hangat.

Bila suhu udara lebih dari 25 derajad, mereka bahkan turun ke sungai sambil menikmati makan siang dan merendam kaki.

Bahkan banyak kafe dan restoran yang meminjamkan bantal untuk alas duduk di dinding batu di pinggir sungai. Sambil makan atau minum kopi sambil menikmati aliran sungai.

Menikmati kopi sambil menikmati aliran sungai foto iin
Menikmati kopi sambil menikmati aliran sungai foto iin

Di taman- taman pinggir sungai Aare ini juga di lengkapi dengan taman bermain dan tempat grill. 

Di akhir pekan keluarga atau orang muda dengan kawan- kawannya, bisa piknik, anak- anak bermain sambil membawa bekal dan bakar- bakaran di taman pinggir sungai Aare.

Taman- taman tersebut terbuka untuk siapa saja, gratis dan di lengkapi dengan WC yang terawat dan bersih, seperti di tempat- tempat lain di seluruh Swiss.

Berenang di sungai Aare

Sungai Aare yang berwarna biru turkis itu tidak bisa menahan siapa saja untuk berenang dan mandi. Merupakan hal yang biasa bila orang- orang kantoran, student dan siapa saja, sepulang kerja melepaskan lelah dan penatnya mencebur dan berenang di sungai Aare.

Ada beberapa tempat favorit untuk berenang dan mandi di sungai Aare. Misalnya di depan Bundeshaus, juga merupakan tempat favorit. Berenang mandi sambil menikmati latar belakang bangunan yang indah Bundeshaus. 

Meskipun demikian bukan berarti aman dan tidak berbahaya berenang di sungai Aare.  Kantonpolizei atau polisi negara bagian Bern telah mengingatkan bahwa berenang dan mandi di sungai Aare berbahaya. 

Berperahu dengan perahu karet juga berbahaya. Berbahaya karena volume air di Aare sangat tinggi, lebih tinggi dari sungai Rhein dan Mosel. Selain jumlah dan volume air yang tinggi juga arus sungai Aare yang deras menambah bahaya sungai ini.
Menurut  SZ ( Schweize Zeitung) aliran sungai Aare lebih dari 630 kubikmater setiap detik dan suhu air saat ini hanya 15 derajad.

Selain itu airnya juga keruh. Keruh bukan berarti warna merah tanah seperti di Indonesia, tetapi berwarna biru turkis. Keruh karena airnya berasal dari lelehan salju, bukan dari mata air.

Menurut statistik Schweizerischen LebensrettungsGesellschaft (SLRG) atau dinas pertolongan Swiss setiap tahun 40 sampai 50 orang tenggelam di Swiss. 20 orang tenggelam di danau dan 24 tenggelam di sungai.

Sebagian besar dari para korban tersebut tourist dan orang asing, bukan orang Swiss.

Untuk itu kota Bern telah mengeluarkan selebaran untuk menghindari bahaya berenang di sungai dan danau dengan kampanye " Aare You Safe?" dengan slogan "It's not a game-Es ist kein Spiel" Selebaran ini ditulis  dalam  10 bahasa. 

Pemerintah kota Bern mau mengingatkan kepada para pendatang  dan   tourist  bahwa berenang di sungai Aare bukan main- main. Hanya orang yang benar- benar berpengalaman berenang di sungai dengan arus deras dan volume air yang besar mampu berenang di sungai Aare.

Inilah sedikit gambaran sungai Aare di Bern, Swiss.

Dietzenbach, 1 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun