Akhirnya sungai Aare bermuara di kota Koblenz Swiss dan menjadi satu dengan sungai Rhein. Sungai Aare berakhir di sungai Rhein di kota Koblenz Swiss. Saya tekankan kota Koblenz Swiss karena di Jerman juga ada kota dengan nama Koblenz.
Di kota Koblenz di Jerman  ini bertemu dua sungai yaitu sungai Rhein dan sungai Mosel.Â
Sungai Aare berakhir dan menyatu menjadi sungai Rhein. Sungai Aare berakhir di sini, di kota Koblenz Swiss.
Sungai Rhein terus mengalir dari Swiss melalui kota- kota Bassel di Swiss dan banyak kota - kota besar di Jerman seperti Ludwigshafen , Mainz, Koblenz, Koln, Dusseldorf. Sungai Rhein masih terus mengalir melalui negri Belanda melalui Amsterdam dan akhirnya ke pantai utara atau Nordsee.
Sungai merupakan tempat rekreasi indah dan gratis
Sungai- sungai di Swiss, indah bersih dan terawat. Kesadaran akan kebersihan lingkungan dan sungai di Swiss sangat tinggi. Begitu bersihnya air sungai dan danau di Swiss sehingga air sungai dan danau di Swiss dinyatakan sebagai layak minum. Berarti kita bisa minum begitu saja dari air sungai dan danau di Swiss begitu saja tanpa dimasak.
Kami sering melakukannya kalau kami sedang wandern atau hiking di Swiss. Apa bila kami melalui sungai yang jernih di pegunungan Alpen saya suka sekali menikmati kesejukan air sungai tersebut selain menyejukkan diri dengan merendam kaki yang penat karena jalan kaki dan mencuci muka untuk merasakan kesejukan dan kejernihan airnya, juga meminumnya.Â
Orang-orang di Swiss sangat mencintai sungainya, juga di kota Bern, tempat di mana putra sulung Bapak Ridwan Kamil hanyut dan hilang.
Di pinggir- pinggir sungai Aare di kota Bern, seperti di kota- kota Swiss lainnya, merupakan taman, Kafe, Restaurant, Hotel bahkan Bundestag atau gedung di mana Kanselir Swiss berkantor juga berada di pinggir sungai Aare. Selain itu di sepanjang sungai terdapat jalan setapak dan jalur sepeda, bukan mobil. Jalur sepeda ini terdapat tempat- tempat station pompa sepeda gratis.Â
Velo, orang Swiss menyebut sepeda.Â
Di sepanjang jalan setapak ini warga Bern biasa melakukan joging, power woking , bersepeda atau sekedar jalan- jalan menikmati indahnya sungai.
Hal inilah yang menurut media Indonesia menyulitkan pencarian hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat karena jalan- jalan di sepanjang sungai Aare bukan jalan  mobil dan banyak pepohonan.