Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Di Jerman Masih Langka Minyak Goreng dan Alternatif Lain yang Saya Lakukan

1 April 2022   03:21 Diperbarui: 9 April 2022   02:10 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grill dengan arang | Foto: Dok. Pribadi

Minyak masih langka

Kemarin saya ke Supermarket, menengok di bagian minyak goreng, masih saja kosong. Wah bakalan hidup sehat bener nih.

Ibu membeli minyak oliven sebotol besar, 1,5 liter. Wahllah kok beli minyak oliven banyak buk? "lha wong ora ono minyak goreng, yo tuku minyak oliven, nggo nggoreng"  Ibuku yang sudah lebih setengah abad  tinggal di Jerman kalau omong denganku selalu jawa. Yang artinya "Habis, minyak goreng tidak ada, ya menggoreng pakai minyak oliven."

Hidup sehat tanpa goreng menggoreng

Sedangkan suami dan anak- anak senang. "Akhirnya mama ngga banyak goreng-goreng" Philipp dan Michael selalu bilang, "Yang penting bumbunya enak, biarpun di panggang, di bakar ataupun dikukus juga enak, ma"

Suami dan anak- anak sering protes kalau saya goreng tempe, tahu atau ayam dengan minyak banyak. "Muss das sein, ma...mit viel Oel zum braten? Das ist doch ungesund" (Haruskah ma, menggoreng dengan minyak banyak, itu kan tidak sehat)

Oh Allah, ya..ya...Mulai saat itu aku usahakan sedikit mungkin masak yang menggunakan banyak minyak. Apa lagi sekarang, di supermarket masih saja langka minyak goreng.

Menggoreng bukan kebiasaan orang Jerman

Biasanya yang memborong minyak goreng adalah, kami orang- orang pendatang. Orang- orang dari Turki, Maroco, India, Pakistan, Afganistan dan lain sebagainya memiliki kebiasaan menggoreng seperti kita. Jadi sejak minyak goreng langka merekalah yang kebingungan. Orang- orang Jerman, tenang- tenang  saja.

Beruntung kami memang tidak banyak menggunakan minyak goreng.
Sebenarnya, kebiasaan orang Jerman dalam memasak tidak banyak menggunakan minyak atau digoreng. 

Kebiasaan ini bagus, selain sehat dapur juga bersih tidak kotor kepercik minyak goreng kemana- mana.
Kalaupun menggoreng, mereka menggoreng dengan alat penggoreng yang tertutup atau Fritteuse.

Penggunaan minyak paling hanya sedikit hanya supaya tidak lengket di penggorengan.
Selain itu menggunakan minyak untuk membuat saus salat, itupun kebanyakan menggunakan minyak oliven.

Menggoreng dengan Heisse Luft Fritteuse atau alat penggoreng dengan udara panas

Saat ini, kebanyaan orang menggoreng dengan alat penggoreng yang menggunakan udara panas atau Fritteuse mit Heisseluft.

Terutama orang-orang yang sadar hidup sehat mereka lebih memilih menggoreng dengan alat penggoreng ini.

Menggoreng dengan minyak banyak atau Frittuese Oel sudah mulai ditinggalkan. Anak- anak mudaJerman saat ini sangat sadar akan hidup sehat dan pasti tidak lagi menggoreng dengan minyak banyak.

Saya menggunakan penggoreng tanpa minyak tetapi dengan udara panas ini, hasilnya juga enak, misalnya untuk goreng ayam, tahu, tempe dan lain sebagainya.

Alat penggorengan tanpa minyak | Foto: Yvonne Law
Alat penggorengan tanpa minyak | Foto: Yvonne Law

Macam-Macam Grill

Ada kemungkinan lain memasak tanpa minyak yaitu dengan Grill. Alat Grill ini juga bermacam- macam.

Bila musim panas, biasanya kami menggunakan alat Grill dengan bahan bakar gas.

Ya, dengan grill gas ini, praktis, cepat bersih dan panasnya bisa di atur.

Hasil grill juga enak dan sehat.

Cuma saat ini harga  gas juga naik 70 persen sejak perang Ukraina

Grill Gas | Foto: Tood M Hebbert
Grill Gas | Foto: Tood M Hebbert

Selain itu kami juga sering menggunakan arang atau listrik.

Kadang pegin bikin sate dengan bau  arang yang khas.

Grill dengan arang | Foto: Dok. Pribadi
Grill dengan arang | Foto: Dok. Pribadi

Grill listrik saya gunakan bila hari mulai dingin dan tidak bisa lagi makan diluar. 

apabila  anak-anak pulang dan saya capek dan tidak mau sibuk masak  ya saya bikin grill yang dipanggang  di atas meja.

Elektro Grill | Foto: Dok Pribadi
Elektro Grill | Foto: Dok Pribadi

Dengan elektro grill, praktis, bersih , enak dan semua sibuk, bukan maminya saja yang sibuk di dapur. Wah seru, sambil  cerita- cerita dan memanggang sendiri- sendiri.
Untuk Elektro Grill ini daging dipotong lebih tipis dari gas Grill atau arang, karena panasnya tidak sepanas arang atau gas.

Memanggang di oven

Selain cara- cara di atas saya juga suka memanggang makanan dalam oven. Bukan hanya memanggang ikan, daging dan roti bahkan saya minggu lalu membuat pastel tidak di goreng tetapi dipanggang dalam oven.

Di rumah kami menggunakan elektro oven, atau oven dengan  tenaga listrik.

Penjual Donner Kebab dengan ovennya | Foto: Dok. Pribadi
Penjual Donner Kebab dengan ovennya | Foto: Dok. Pribadi

Cara masak dengan di kukus, saya suka. Baik itu pepes tahu, ayam kukus dan ikan kukus. Hemmm sedap.

Ayam kukus bumbu jahe | Foto: Dok Pribadi
Ayam kukus bumbu jahe | Foto: Dok Pribadi
 

Inilah alternativ-alternativ lain yang saya lakukan, masak tanpa harus menggoreng dengan minyak banyak.

Salam hangat.

Dietzenbach, 31 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun