Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyeberangi Holzbruecke dari Pfaeffikon ke Rapperswil Swiss

16 Maret 2022   07:26 Diperbarui: 16 Maret 2022   13:11 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Rapperswi, dari jauh tampak kastil dan gereja St. Johann. Foto Stadt Rapperswil

Swiss negri indah di pegunungan Alpen dengan banyak danau. Zuerichersee atau Danau Zurich  merupakan salah danau indah yang terletak di sebelah tenggara Zurich di Kanton Zurich, St. Gallen dan Schwyz. (Kanton merupakan sebutan negara bagian di negara Federal Swiss).

Holzbruecke Hurden - Rapperswil 

Tidak habis- habisnya menceritakan keindahan negri Swiss dan danau Zurich. Kali ini saya ingin menceriterakan pengalaman saya berjalan kaki menikmati keindahan danau Zurich dengan berjalan kaki dipinggir danau dan menyeberangi danau Zurich dengan jembatan kayu dari Pfaeffikon ke Rapperswil Swiss.

Rapperswill terletak di pinggir sebelah timur danau Zurich. Kota tua Rapperswil merupakan kota tua yang amat cantik dengan jembatan kayu di atas danau Zurich. Jembatan ini menghubungkan Hurden dan Rapperswill.

Anak babtisku, nak Dewi,  tinggal di Pfaeffikon. Pfaeffikon terletak 25 kilometer dari kota Zurich. Seperti kota Zurich, Pfaeffikon juga terletak di pinggir danau Zurich.

Dari Zurich station pusat, menggunakan kereta S2 dan S8 menuju kota Pfaeffikon. Harga tiket kereta Pfaeffikon Zurich 13,00 Franken. (1 Franken = 15.000 Rupiah).

Jalur kereta dari Zurich ke Pfaeffikon berada di pinggir danau.  Menikmati perjalanan dengan kereta dari Zurich ke Pfaeffikon, sangat indah. Sebelah kiri hamparan danau yang menawan, sebelah kanan tanah pertanian dan padang rumput peternakan sapi. 

Sapi- sapi berkeliaran di padang rumput. Klutung- kluntung bunyi lonceng sapi yang digantung di leher. Orang Jerman atau Swiss menyebutnya Kuhglocken.

 Di atas bukit, perumahan- perumahan penduduk berderet indah menggantung di perbukitan. Nun jauh di sana pegunungan Alpen, Apenzell dengan bukit saljunya....wow sangat menawan.

Rumah nak dewi, berada di atas bukit. Dari station kereta Pfaeffikon ke rumah nak Dewi tidak terlalu jauh. Hanya 10 menit jalan kaki. Sation kereta Pfaeffikon ada di dekat danau.

 Untuk menuju ke apartemen  nak Dewi, melewati padang peternakan sapi. Sapi- sapi gendut berkeliaran, suess kata orang jerman. Mata sapinya pun kelihatan  ramah. Suami suka mengelus kepala sapi. Anak- anak yang saat itu  masih kecil, ikut- ikut papanya mengelus sapi.

Suami menyapa sapi- sapi yang jinak
Suami menyapa sapi- sapi yang jinak

Sedikit terengah- engah kami berjalan menuju apartemen nak Dewi yang berada di atas bukit. Tempat yang sangat ideal untuk menikmati keindahan danau Zurich. Apartemen dengan dinding kaca lebar di ruang tamu ,  ruang keluarga dan dapur. 

Pemandangan danau Zurich dengan padang hijau sapi- sapi dan lalu lalang kereta, tidak terhalangi. Pemandangan indah seperti di buku bergambar atau suatu lukisan saja.

Seperti biasa, kalau lama tidak berjumpa kami bercerita sampai jauh malam. Nak Dewi telah memanggang bebek bumbu jangkep ala bali. Hmmm... harumnya.
Nak Dewi, meskipun sudah lama tinggal di Swiss, masakannya tetap original Bali.

Jam 7 saptu pagi, anak- anak dan suami masih lelap tidur. Hari di awal musim gugur, jam 07.00 pagi masih gelap. Pelan- pelan saya berjalan meninggakan apartemen dan berjalan menuju pinggir danau. Melewati padang peternakan sapi dan rel kereta api. Saya berjalan melalui jalan setapak di pinggir danau Zurich.

Siulan burung- burung, lenguhan sapi, gemerincing lonceng sapi dan sekali- kali deru kereta api memecah kesunyian perjalan pagiku. Setiap kali saya ke Pfaeffikon, selalu aku sempatkan pergi misa pagi di gereja St. Johann yang berada di puncak bukit, di seberang Danau Zurich, di kota Rapperswil.

Dari Pfaeffikon ke Rapperswil berjarak 10 kilometer. Jalan setapak yang saya lewati merupakan Jakobweg atau jalur ziarah  Jakob di Zurich sampai ke Santiago de Compostela Spanyol.

Selain pemandangan yang indah juga bersih dan teratur. Meskipun jalur untuk pejalan kaki, di setiap beberapa kilometer tersedia  WC umum yang bersih dan gratis.

WC di kota besar misalnya di Station kereta bayar 2Franken atau 2 Euro. Tetapi di luar kota gatis.

Tempat - tempat beristirahat yang di lengkapi dengan meja dan bangku- bangku kayu dan tempat grill atau bakar- bakaran.

Setelah kurang lebih 8 Kilometer berjalan kaki, saya sampai di Hurden. Nama kota kecil di pinggir danau Zurich. Dari Hurden, saya berjalan menyeberangi danau dengan jembatan kayu yang bersejarah dan terkenal itu.


Holzbruecke Hurden-Rapperswil atau jembatan kayu Hurden - Rapperswil. Jembatan kayu yang berada diatas danau Zurich yang menghubungkan kota kecil Hurden ke seberang danau Zurich kota Rapperswil.

Jembatan ini hanya diperuntukan pejalan kaki. Dulu merupakan jalan lintas para peziarah Jakob dari Konstanz dan Biara Einsideln menuju ke Santiago de Compostela Spanyol.

Jembatan kayu ini terbuat dari gelondongan kayu utuh dari kayu pohon Eichen dan baja.

Jembatan ini di bangun pertama kali tahun 1358 sampai tahun 1360 oleh Rudolf IV, von Halsburg-Austria.

Jembatan kayu ini diperbaharui tahun 2001. Sejak 27 Juni 2011 merupakan UNESCO-Weltkulturerbe, atau warisan budaya dunia.

Berjalan di atas jembatan kayu di tengah- tengah danau Zurich, di keremangan pagi yang diliputi kabut, ada perasaan takut.

Danau di cuaca mendung dan berkabut, menakutkan, seakan- akan mau menelan diriku yang kecil.

Apalagi sendirian, hanya kepakan burung- burung camar dan kadang- kadang teriakan bebek- bebek liar. 

Saya membayangkan beberapa ratus tahun lalu, di mana jembatan kayu ini satu- satunya jembatan di atas Danau Zurich.

Bila matahari pelan- pelan terbit, ketakutanku mulai sirna, bersamaan dengan memerahnya langit diujung cakrawala.

Sesekali berpapasan dengan pengembara atau orang- orang yang sedang melakukan ziarah jalan kaki. Mereka menyapa dengan sapaan khas Swiss "Gruezi" Sapaan ramah khas Swiss kepada siapa  saja, meskipun orang asing dan tidak kenal sebelumnya.

 Di ujung jembatan, beberapa meter sebelum sampai di pinggir jembatan ada kapel Husli.

- Kapel St. Huesli

Kapel yang berada di ujung jembatan kayu. Kapel ini juga membuktikan bahwa peziarah jalan kaki Santo Yakobus, melalui pinggiran danau Zurich.

Kapel Hueli di bangun tahun 1551.

Kapel Husli Rapperswill, Swiss foto Julia Muehler
Kapel Husli Rapperswill, Swiss foto Julia Muehler

Setelah melewati kapel Husli, akhirnya sampai di ujung jembatan.

Kemudian memasuki kota tua cantik kota Rapperswil.

Kota tua Rapperswil 

Kota tua Rapperswil kota tercantik di pinggir danau Zurich. Rapperswil kota tercantik, bukan Zurich. Mengapa? Karena bentuknya yang Halbinsel atau setengah pulau sehingga keindahan danau Zurich lebih terasa di kota tua cantik ini.

Kota Rapperswi, dari jauh tampak kastil dan gereja St. Johann. Foto Stadt Rapperswil
Kota Rapperswi, dari jauh tampak kastil dan gereja St. Johann. Foto Stadt Rapperswil

Kakiku terus melangkah dan mendaki tangga- tangga bukit, menuju gereja St. Johan yang berada puncak bukit Rapperswil.

 Gereja St. Johann

Gereja di bangun tahun 1229. Dibangun oleh Grafen von Rapperswill, bersamaan dengan kastil  di yang berada di ujung bukit Rapperswil.

Di gereja ini saya mengikuti misa pagi. Misa pagi mulai jam 9.00. Beruntung saya tidak terlambat. Perhitunganku benar 10 kilometer saya memerlukan waktu 2 jam.

Sesudah misa selesai saya bergegas turun ke kota tua Rapperswil menuju Bakery membeli roti untuk sarapan pagi.

Nanti siang bersama keluarga, kami berencana berjalan- jalan  di kota tua  Rapperswil, melihat- lihat kastil dan kebun mawar biara Kapuzin.

Besuk berencana naik kapal dari Rapperswil ke Zurich kota dan singgah di pulau di tengah- tengah danau Zurich.

Schloss Rapperswil atau kastil Rapperswil 

Dibangun tahun 1220 sampai 1230 oleh Vogt Rudolf von Rapperswil.

Saat ini kastil ini, merupakan museum dan tempat pertunjukan teater.

Dari barat kastil , biara Kapuzinier dan  Gereja St. Johann dari kejauhan merupakan pemandanagn objek- objek foto yang amat menawan di atas bukit dan danau Zurich di bawahnya.

Rosengarten atau kebun mawar di halaman Kapuzinerkloster atau biara imam- imam dan biarawan Kapuziner.

Rapperwill juga disebut Rosenstadt atau kota mawar. Di kebun mawar biara Kapuzin ini terdapat lebih dari 20.000 pohon mawar.

Keindahan mawar bisa dinikmati pada bulan  Mei  sampai Oktober. walaupun kebun mawar ini bisa dinikmati sampai bulan oktober, tetapi bulan Mei dan Juni menurut saya pohon mawar menampakkan keindahan yang paling sempurna.

Inilah sedikit cerita liburan akhir pekan kami di Rapperswil, kota cantik di pinggir danau Zurich, Swiss.

Rosengarten, kebun anggur biara Kapuzin dan menara kastil Rapperswil. Foto Jo Lusia
Rosengarten, kebun anggur biara Kapuzin dan menara kastil Rapperswil. Foto Jo Lusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun