Setelah kurang lebih 8 Kilometer berjalan kaki, saya sampai di Hurden. Nama kota kecil di pinggir danau Zurich. Dari Hurden, saya berjalan menyeberangi danau dengan jembatan kayu yang bersejarah dan terkenal itu.
Holzbruecke Hurden-Rapperswil atau jembatan kayu Hurden - Rapperswil. Jembatan kayu yang berada diatas danau Zurich yang menghubungkan kota kecil Hurden ke seberang danau Zurich kota Rapperswil.
Jembatan ini hanya diperuntukan pejalan kaki. Dulu merupakan jalan lintas para peziarah Jakob dari Konstanz dan Biara Einsideln menuju ke Santiago de Compostela Spanyol.
Jembatan kayu ini terbuat dari gelondongan kayu utuh dari kayu pohon Eichen dan baja.
Jembatan ini di bangun pertama kali tahun 1358 sampai tahun 1360 oleh Rudolf IV, von Halsburg-Austria.
Jembatan kayu ini diperbaharui tahun 2001. Sejak 27 Juni 2011 merupakan UNESCO-Weltkulturerbe, atau warisan budaya dunia.
Berjalan di atas jembatan kayu di tengah- tengah danau Zurich, di keremangan pagi yang diliputi kabut, ada perasaan takut.
Danau di cuaca mendung dan berkabut, menakutkan, seakan- akan mau menelan diriku yang kecil.
Apalagi sendirian, hanya kepakan burung- burung camar dan kadang- kadang teriakan bebek- bebek liar.Â
Saya membayangkan beberapa ratus tahun lalu, di mana jembatan kayu ini satu- satunya jembatan di atas Danau Zurich.
Bila matahari pelan- pelan terbit, ketakutanku mulai sirna, bersamaan dengan memerahnya langit diujung cakrawala.