Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Renungan Kecil tentang Isra' Miraj, Doa, dan Cinta

1 Maret 2022   06:34 Diperbarui: 3 Maret 2022   02:23 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikuti Retret

Beberapa tahun lalu, saya mengikuti retret. Retret semacam seminar yang diadakan gereja. Peserta retret tersebut sebagian besar bapak- bapak dan ibu- ibu.

 Romo pembimbing retret  menanyakan pada peserta retret: "Doa apa yang dimohonkan untuk anak- anak?" Kami para peserta retret saling menjawab: "Mohon supaya, lancar studi, mendapat pekerjaan yang baik, hidup bahagia dan sejahtera dan lain sebagainya"

Romo pembimbing retret menjawab : "Semua benar dan baik, tetapi ada sesuatu yang penting lupa untuk dimintakan". Kami peserta retretpun saling menerka, apa yang lupa dimintakan.

Akhirnya dengan tenang dan dengan suara pelan, Romo pemimbing itu mengatakan : "Cinta, mohon supaya anak- anak memiliki cinta dan mampu mencintai".

Doa Mohon Supaya Anak- Anak Memiliki Cinta dan Mampu Mencintai

Sejak saat itu, kata- kata Romo ini ada dalam ingatan dan permenungan saya. Benar sekali kata Romo pembimbing retret, mohon supaya anak-anak mimiliki hati yang penuh kasih dan mampu mengasihi.

Sehebat- hebatnya manusia, setinggi apapun jabatan manusia tetapi tidak memiliki hati yang penuh kasih akan menjadi pemimpin yang kejam.

Seperti saat ini terjadi perang di Ukraina. Karena pemimpin yang hanya memikirkan kekuasaan atau Macht, peperangan dan pembunuhan bukan halangan untuk  memuaskan hatinya.

Sering sekali hati yang penuh kasih dipandang lemah dan Weiblich atau sifat wanita. Saya kira tidak, hati yang memiliki kasih juga bisa tegas dan disiplin, keras memegang prinsip- prinsip kebaikan yang diyakini.

Sebaliknya, Presiden  kita Jokowi, beliau pemimpin yang memiliki Cinta. Beliau  contoh yang jelas, pemimpin yang memiliki cinta dalam hatinya, tidak diragukan lagi. Cinta pada Negri, rakyat dan keluarganya, terasa sekali.

Sering di tayangkan, Bapak Presiden, setia melakukan shalat lima waktu, meskipun sedang kunjungan daerah di manapun juga. Di tambah lagi puasa Senin dan Kamis, kebiasaan beliau. Saya rasa itulah kekuatan beliau, setia dalam doa dan puasa.

Bagaimana cara saya supaya anak- anak tidak hanya pintar dan  berhasil dalam hidupnya tetapi juga memiliki hati yang mampu mencintai?

Isra'Miraj dan Doa

Hari ini, hari raya Isra' Miraj.  Menurut tulisan pak Wiwin, dalam artikelnya "Peringatan Isra Miraj, Momentum untuk Memahami kembali Makna Ibadah Shalat", mengatakan "Dalam peristiwa Isra Miraj, Nabi SAW mendapatkan perintah Ibadah shalat." 

"Ibadah shalat sesungguhnya merupakan bentuk komunikasi manusia dengan Tuhannya."

Saya setuju sekali dengan tulisan pak Wiwin, bahwa Shalat merupakan komunikasi dengan Tuhan. Umat Islam melakukan ibadah shalat lima kali dalam sehari atau lima waktu.

Pak Wiwin juga menyampaikan, bahwa "Dalam shalat manusia berkeluh kesah, mengadu, minta pertolongan, minta perlindungan, minta kebaikan dan sebagainya" "Menyerahkan  beban hidupnya pada Tuhan Yang Maha segalanya."

Doa menurut Santa Theresia dari Lisieux : "Suatu luapan hati, sebuah pandangan sederhana ke Surga. Suatu luapan syukur dan cinta, baik  dalam penderitaan dan sukacita. "

Menurut Santa Theresia dari Avila: Agar kita lebih banyak mencintai dalam doa bukannya banyak berfikir tentang Allah. Sedangkan doa menurut Santa Theresia dari Avilla, doa adalah berbicara dengan Allah, seperti seorang sahabat yang mengasihi kita. Berbicara dari hati kehati dengan Dia, yang mengasihi kita.

Doa merupakan Komunikasi dengan Tuhan

Dari hal- hal di atas, doa atau komunikasi dengan Tuhan amatlah penting dalam hidup kita. Kalau pak Wiwin  dalam artikelnya mengatakan: "Shalat merupakan sarana untuk membentuk manusia menjadi baik."

Apabila tidak menjadi baik, berarti ada yang salah dalam melaksanakan ibadah shalatnya. " 

Saya setuju sekali dengan tulisan Pak Wiwin tersebut. Demikian juga doa, apa bila tidak mengubah manusia menjadi baik, berarti ada yang salah dalam doanya.

Kembali ke doa, permohonan yang memohon supaya anak- anak memiliki cinta dan mampu mengasihi. 

Selain, permohonan ini selalu saya ucapkan dalam doa- doa saya, saat saya berdoa, saat berkomunikasi ada aliran kasih dari Sang Pencipta Yang Maha Kasih itu. Dengan demikian sayapun menerima Kasih dan Cinta dari Sang Maha Cinta, Tuhan sendiri.

Jadi dengan doa hati saya dipenuhi oleh Kasih dan CintaNya. Hati yang penuh dengan kasih  dan cintaNya akan menjadi lembut, mampu mengasihi, mampu mengampuni, mampu menerima orang lain seperti apa adanya, memiliki suka cita, menguatkan bahkan menyembuhkan sakit penyakit jasmani dan sakit hati.

Dalam doa ada aliran Kasih.

Saya sebagai ibu, bagi anak- anak saya, saya sebagai istri  suami saya, harus memiliki cinta supaya mampu mengasihi dan mencintai anak- anak saya dan suami saya. Agar saya memiliki dan mampu mencintai, saya harus mau ambil waktu untuk berdoa.

Hanya anak- anak yang mengalami dicintai dan dikasihi mampu mencintai dan mengasihi juga.
Demikian juga hati menjadi terbuka akan kasihNya, hati dipenuhi rasa syukur atas segala anugerahNya, atas rejeki, atas keluarga dan semuanya.

Dengan berdoa saya mengalami di kasihi dan dicintai oleh Dia Sang Maha Kasih. 

Selain doa pribadi, doa sendiri, saya usahakan untuk doa keluarga bersama- sama minimum sekali setiap hari. Hal ini saya lakukan sampai sekarang, meskipun anak- anak tidak tinggal di rumah lagi. 

Doa Bersama Keluarga Menjauhkan Dari Pengaruh Buruk dan Mendekatkan Hati

Saat ini dimana jarak bukan halangan lagi, kami doa bersama dengan anak- anak melalui Vedio Call. Anak sulung  di Frankfurt, anak bungsu di Swiss, kami ada di Dietzenbach.  

Komunikasi amat penting, dengan Tuhan melalui doa dan dengan anak- anak melalui Vedio Call. Dengan doa bersama keluarga ada aliran kasih dari Sang Maha Kasih  dengan masing- masing anggota keluarga. 

Hati kami menjadi dekat, meskipun kami berjauhan. Dekat dengan anak- anak, anak-anak dengan kami orang tuanya dan dengan Tuhan Sang Maha Kasih.

Biasanya sebelum berdoa barsama kami saling bercerita kegiatan dan kejadian sehari- hari. 

Komunikasi antara anggota keluarga terpelihara baik, anak- anak menceritakan apa saja pada  kami orang tuanya.  Komunikasi yang baik membuat anak- anak tidak segan- segan curhat pada kami orang  tuanya.

Kami orang tuanya memiliki hati dan telinga untuk anak- anak, sehingga menjauhkan dari pengaruh buruk, baik itu alkohol, obat terlarang dan sebagainya.

Belajar dan bekerja dengan hati dan cinta

Berbicara mengenai Cinta, teringat saat mendampingi anak- anak belajar dan studi. Saya tekankan pada anak- anak, belajar tidak hanya dengan otak dan pikiran, tetapi dengan hati dan cinta.

Kalau kalian, belajar juga dengan hatimu, kalian akan mampu setia dan berani untuk belajar dan bekerja   keras   dalam  perjuangan meraih cita - cita kalian.

Demikian juga dalam bekerja, selain dengan otak, pikiran juga dengan hati. Bekerja dengan hati dan cinta akan menghasilkan hasil yang optimal. Seandainya gagalpun tidak putus ada, selalu memiliki harapan akan baik lagi, bangun dan maju lagi.

Demikianlah sharing kecil saya tetang, Isra'Miraj, doa dan cinta.

Semoga anak- anak nantinya, menjadi manusia yang berhasil  dalam hidupnya dan memiliki hati yang penuh belas kasih.

Perdamaian dan kerukunan dunia  dimulai dari rumah, dari keluarga yang berdoa dan saling mengasihi.

Selamat hari raya Isra'Miraj.

Dietzenbach 1 Maret 2022.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun