Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Mendampingi Keponakan yang Terkena Covid Varian Omicron dari Kejauhan

9 Februari 2022   04:33 Diperbarui: 10 Februari 2022   04:36 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari jendela keponakanku melambaikan tangan (Dokpri)

Selain sup ayam, saya minta keponakanku untuk membuat teh jahe, atau merebus jahe sebagai minuman dan ditambah perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Untuk pemanis minuman, saya minta menambahkan madu.

Oh ya tentang minum air jahe ini, sejak pandemi air sari jahe atau Ingwerschot laku keras di supermarket-supermarket. 

Selain minuman sari jahe, jahe dan kunyit segar bisa dibeli di semua supermarket-supermarket di Jerman.

Karena saya takut tertular, kiriman sup dan buah-buahan, saya taruh di pagar apartemennya. Saya WA keponakan kalau sudah di bawah, supaya kiriman diambil.

Keponakanku membuka jendela dan melambai dari atas, sedangkan saya ada di pagar. Setelah meletakkan kiriman makanan segera naik ke mobil.

"Terima kasih bulik," seruan keponakanku dari balik jendela. 

"Cepet sembuh ya cah ayu," kataku. 

Oh Allah, sakit jauh dari orang tua. Mama papanya di Jakarta cemas sekali, meskipun papanya juga dokter. Mungkin karena dokter jadi tahu sekali Covid, makanya cemas banget, bisa ku rasakan.

Karena prihatin dan cemas, setiap malam, mama papa dan kakaknya berdoa bersama secara online mohon kesembuhan.

Menurut saya hal ini indah, kadang Tuhan izinkan kesulitan supaya yang jauh kembali dekat hati, mereka pun berdoa bersama meskipun secara online.

Meskipun keponakanku kelihatan pucat dan lemas, selama masih bisa melambai dari jendela aku lega. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun