Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mainz Kota Tertua di Jerman dengan Banyak Gereja, Museum Gutenberg sampai Biontech

20 Januari 2022   05:43 Diperbarui: 23 Januari 2022   15:18 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
St. Christoph Kirche, rusak akibat bom PD II, foto Titi Lancu

Mainz kota indah di pinggir sungai Rhein. Dari Frankfurt sekitar 40 kilometer, merupakan ibu kota negara bagian Rheinland-Pfalz dan kota tertua ke dua di Jerman setelah Trier.

Bila mengendarai mobil dari arah Frankfurt dan keluar dari jalan tol No 66, dari kejauhan  tampak kota Mainz yang indah menawan. Berjajar gedung-gedung  tua berwarna kemerahan, karena di bangun dengan batu- batu merah. Dom Mainz, atau Ketedral, Gereja St. Peter,  Kurfrstliches Schloss,  gereja Christuskirche dan banyak gereja- gereja lagi, yang puncak dan menara gerejanya tampak begitu menawan  di hari yang cerah.

Apa bila mobil  meluncur  lebih dekat lagi dan di posisi di atas Jembatan Theodor Heuss-Bruecke, waow.....indah sekali, pengin rasanya segera turun dari mobil, untuk menikmati keindahan kota Mainz dari kejauhan. 

Untung tempat parkir tidak sulit di temukan dan tidak terlalu jauh dari Jembatan Theodor Heuss-Bruecke. 

Mainz Sejak Jaman Romawi

Sebelum masuk dan jalan- jalan menikmati kota Mainz, saya lebih suka  mulai dari atas Jembatan. Sebelum membuat foto, saya memandangi kota Mainz berlama- lama dari atas jembatan.
Angan melayang jauh ke jaman dulu dan decak kagum untuk keindahan bangunan - bangunan tua yang berusia lebih dari 1000 tahun itu.

Melihat sejarah berdirinya kota Mainz, ternyata kota indah nan cantik ini telah ada sejak 13 sebelum Masehi. Pendiri kota Mainz, Drusus adalah anak tiri dari Kaisar Agustus yang hidup di tahun sekitar tahun 27 sebelum Masehi. Saat itu bernama Mogontiacum, merupakan gudang senjata tantara Romawi yang kemudian menjadi kota penting perdagangan.

Roemerssteine- Batu Romawi

Peninggalan-peninggalan nyata dari jaman Romawi di Mainz yang masih bisa di lihat adalah Roemerssteine, yaitu saluran air , setinggi 35 meter.  Terletak di di sebelah selatan Statiun Kereta Pusat Mainz, kurang lebih 1,5 kilometer.

Roemische Theater

Roemische Theater Mainz atau arena pertujukan teater jaman Romawi.  Tempat ini masih ada sampai saat ini, dan berada juga tidak jauh dari station kereta pusat Mainz. Arena ini bisa memuat 10.000 penonton.

Mainze Dom-Ketedral Mainz

Sejak tahun empat ratus, Mainz merupakan tempat kedudukan uskup, tepatnya pada tahun 346. Jadi Dom Mainz yang megah itu telah berusia lebih dari 1000 tahun. Nama ketedral Mainz ini, Dom St. Martin und Stephan. Mainz merupakan central kekristenan di bagian utara pegunungan Alpen, terutama karena pengaruh Bonifasius tahun 746 yang merupakan salah satu uskup yang terkenal di Mainz.

Bila mengamati lebih dekat di dinding ketedral tertera nama- nama uskup yang berkedudukan di Mainz sampai saat ini. Di ruang bawah ketedral merupakan makam para uskup.

Dioezesan-Museum Mainz

Di belakang ketedral terdapat Dioezesan - museum. Di sini tersimpan benda- benda sakral bernilai seni tinggi milik keuskupan Mainz. Museum ini buka hari Senin sampai Minggu  dari jam 10 sampai jam 17, kecuali hari besar.

Harga tiket masuk 5€ Untuk orang dewasa, 3 € untuk pelajar, mahasiswa, pensiunan dan pengangguran. 10€ Famili tiket, berlaku untuk 2 orang dewasa dan 4 anak dibawah 17 tahun.

Di sekitar Ketedral terdapat banyak gereja- gereja cantik dan biara- biara yang sudah tua pula. Di bawah ini gereja-gereja di kota Mainz. Tidak heran kalau kota Mainz di sebut kota gereja, karena banyaknya gereja.

Gereja dan Biara Karmel

Kalau ke Mainz saya lebih suka parkir di depan biara dan gereja Karmel yang berada di pinggir sungai Rhein,  karena bisa menikmati kota Mainz mulai dari pinggir sungai Rhein, kemudian berjalan melalui kota tua  sampai ke tengah kota Mainz yaitu Dom atau Ketedral sebagai tujuan akhir.

Biara  dan gereja Karmel sudah ada sejak tahun 1285. 

Karmeliterkirche atau gereja Karmel juga merupakan Denkmalschuzt atau tempat bersejarah yang dilindungi. Bangunanan dengan bentuk gotik ini berada di kota tua Mainz, di pinggir sungai Rhein. Karmeliterplatz 5 Mainz dan masih di tempati biarawan sampai sekarang.

Agustinuskirche dan biara

Gereja St. Agustinus terletak di Agustinerstrasse 34-40. Gereja ini di bangun tahun 1260- 1287. Gereja ini sangat indah dengan lukisan Barock dan Rokoko di langit-langitnya.
Orgel di gereja ini merupakan salah satu Orgelbarock yang terkenal yang di bangun oleh Johann Heirich Stumm tahun 1773.

Bagunan biara di sampingnya, saat ini merupakan Seminari Tinggi keuskupan Mainz.

St.Quintin

Gereja St. Quintin terletak di Quintinsstrasse 1.

Gereja ini di bangun tahun 744, merupakan salah satu paroki tertua di Mainz.
Gereja tua cantik di pusat kota Mainz, di bangun dengan batu merah, seperti gereja- gereja lain di kota Mainz. Altar dan bagian dalam gereja cantik tetapi lebih sederhana dari gereja St. Agustinus atau Gereja St. Peter.

St. Christoph

Gereja ini merupakan gereja, di mana Gutenberg  di babtis. Gutenberg, adalah penemu mesin cetak pertama.

Gereja ini istimewa, karena tidak di renovasi dan di biarkan rusak akibat pemboman perang Dunia ke dua. Supaya bisa dilihat kerusakan berat akibat perang. Yang unik lagi karena di bagian Sankristi dan altar tidak rusak  dan masih tetap di gunakan untuk misa.

Gereja ini tidak jauh dari gereja Karmel, di Christofsrasse 8.

St. Peter

Gereja St. Peter terletak di Petersstrasse 2 , dari kejauhan sangat indah kelihatan dari menara kembarnya yang berwarna merah, merupakan gereja Rokoko.  Gereja ini dibangun tahun 994 oleh uskup Fridrich von Lothringen.

Gereja St. Peter ini juga dengan arsitektur dan lukisan Barock dan Rokoko yang amat indah.

Christuskirche

Gereja cantik ini juga  sudah dari kejauhan kelihatan. Gereja megah dengan bentuk bundar ini di bangun tahun 1896, merupakan gereja yang belum tua. Gereja yang unik berada di tengah- tengah dua Boulevard, di tengah-tengah Kaiserstrasse. Gereja ini dibangun dengan gaya Italia Hochrenaissance.

Gereja Christuskirche ini merupakan gereja Kristen Protestan, beda dengan gereja- gereja lainnya yang Katholik.

Semua gereja- gereja tersebut ada di kota tua Mainz, semua bisa di jangkau dengan jalan kaki. Semua gereja buka dari pagi jam 8 pagi sampai jam 18.00 sore.
Siapa saja boleh masuk, untuk berdoa atau sekedar menikmati keindahan gegeja- gereja tua tersebut,kecuali saat misa dan tanpa dipungut biaya.

Masih ada gereja dan biara lain yang tidak saya sebut, misalnya gereja dan biara St. Clara, gereja dan biara imam-imam Dominikan St. Bonifasius, karena bangunannya masih baru, di bangun diatas tahun 1900. Meskipun semakin sedikit biarawan dan biarawati, biara tersebut masih berfungsi, tinggal dan berkarya di sana.

Selain gereja-gereja cantik tersebut, masih banyak gedung bersejarah dan cantik. Bangunan- bangunan tersebut antara lain, Zeughaus dan Deutschhaus, Kurfuerstliches  Schloss atau kastil tempat beristirahatnya para raja,  Haus zum Roemischen Kaiser atau Rumah Kaiser yang sekarang merupakan museum Gutenberg.

Neus Zeughaus dan Deutschhaus

Dari  atas Jembatan selain gereja-gereja cantik, tepat di tengah- tengah arah jembatan terdapat bangunan berwarna merah megah, Neues Zeughaus. Gedung ini berada di pinggir sungai Rhein. Dibangun tahun 1692 sampai 1765.

Di gedung indah ini sekarang merupakan Staatkanzelei negara bagian Rheiland-Pfalz, di mana Presiden negara bagian Rheinland-Pfalz berkantor.

Kurfuerstliches Schloss

Bangunan megah berwarna merah cantik di pinggir sungai Rhein ini di bangun tahun 1628. Dulu merupakan tempat tinggal para uskup, para raja- raja dan presiden Rheiland- Pfalz.

Saat ini merupakan Zentralmuseum, ruang Konggres, Konsert, Ball  dan panggung pertunjukan, terutama di masa sebelum masa Puasa, yaitu Fachnachveranstatung, pertujukan komedi yang temanya mengkritik kebijakan pemerintah, aktual, khas kota Mainz.

Haus zum Roemischen Kaiser, Museum Gutenberg

Gedung ini dibangun tahun 1653 oleh Edmund Rokoch.Edmund Rokoch merupakan orang terkaya di Mainz, saat itu.
Saat ini merupakan museum Gutenberg.

Siapakah Johannes Gutenberg?

Johanes Gutenberg  adalah penemu mesin cetak pertama. Nama aslinya Johannes Gensfleisch. Johannes Gutenberg lahir pada tahun 1400 di Mainz. Hasil temuannya memungkinkan untuk mencetak buku dan koran dalam waktu singkat dan dalam jumlah banyak.

Jadi berkat temuan mesin cetak dari Johannes Gutenberg, koran dan buku bisa dinikmati banyak orang.

Yang paling terkenal adalah mencetak Bibel. Saat itu Gutenberg mencetak 180 exemplar. Sampai saat ini Bible cetakan Gutenberg masih terawat baik dan masih bisa dilihat di museum Gutenberg. 

Karena menggunakan tulisan Jerman kuno, saya kesulitan untuk membacanya, tetapi pada prinsipnya dibuat dengan kertas dengan bahan berkwalitas baik.

Frau Elke Schutt-Kehm, matan wakil Direktur museum Gutenberg di Mainz mengatakan „Gutenberg hat das Wissen demokratisiert, den ersten Schritt zum Wissen fr alle gemacht"

Yang berarti, Gutenberg mendemokratisasikan  pengetahuan, yang merupakan langkah awal ilmu pengetahuan untuk semua orang" .

Saat itu pendidikan hanya untuk kaum bangsawan dan orang kaya.

Sangat menarik untuk pengunjung di museum Gutenberg ini, saat Philipp dan Michael berulang tahun, kami merayakan dengan mengunjungi museum ini. 

Philipp, Michael dan teman- teman yang diundang ke ulang tahun diterangkan tentang Gutenberg oleh guide Museum dan boleh mencoba alat cetak khusus yang dibuat khusus untuk anak- anak.
Merupakan pengalaman yang menarik bagi anak- anak untuk mencoba membuat tulisan- tulisan dengan alat cetak seperti Gutenberg.

Nama dari Universitas di Mainz, mengambil nama Gutenberg, penemu mesin percetakan kelahiran Mainz tersebut, Univesitas Johannes Gutenberg Mainz.

Musem ini buka setiap hari Selada sampai Sabtu dari jam 9 sampai jam 17, minggu dari jam 11 sampai jam 17.

Karcis masuk untuk orang dewasa, seharga 5,00 .

Anak-anak  usia 0 sampai 7 tahun gratis Dan usia 8 sampai 18 seharga 2,00.

Selain, Gutenberg, Ketedral, gereja dan bangunan- bangunan tua nan cantik, di kota Mainz ,  tinggal penemu vaksin Biontech, Herr Ugur Sahin.

Siapakah Ugur Sahin

Herr Ugur Sahin, ilmuwan Jerman keturunan Turki. Lahir pada tanggal 19 September 1965 di Iskenderun Turki dan menghabiskan masa kecilnya di Koeln, bersama orang tuanya yang bekerja di perusahaan mobil ford.

Sejak tahun 2006 merupakan professor di Universitas Johannes Gutenberg Mainz.

Ugur Sahin, adalah salah satu ilmuwan penemu vaksin melawan Covid 19.

Sejak tahun 2008 bersama  istrinya Ozlem Tuereci mendirikan firma Biontech. Frau Ozlem Tuereci adalah seorang dokter, ilmuwan dan pengusaha.
Pasangan suami istri  ini pendiri dan pemilik firma Biontech dan mengharumkan nama kota Mainz.

Mereka berdua ilmuwan dan pengusaha yang cerdas, sukses dan sederhana.

 Herr Sahin sampai saat ini selalu naik sepeda dari tempat tinggalnya di kota tua Mainz, ke kantornya dan ke Uni. 

Tidak suka diajak bicara mengenai kekayaan dan perusahaannya. Beliau lebih suka disebut ilmuwan, bukan usahawan.

Meskipun Biontech telah membuatnya menjadi amat kaya dan memberi pemasukan yang tidak sedikit untuk kota Mainz.

Firma, Biontech terletak di An der Goldgrube 12, Mainz.

Inilah sekilas tentang kota cantik Mainz, kota  tertua di Jerman, dengan banyak gereja, tempat lahir Johannes Gutenberg dan Firma Biontech.

Bacaan: Mainz Stadtfuhrer

Romische Theater Mainz foto Maguza
Romische Theater Mainz foto Maguza

foto Mustafa Ertan Isik, copyright biontech
foto Mustafa Ertan Isik, copyright biontech

Johannes Gutenberg foto Radio Bio Bio
Johannes Gutenberg foto Radio Bio Bio

St. Christoph Kirche, rusak akibat bom PD II, foto Titi Lancu
St. Christoph Kirche, rusak akibat bom PD II, foto Titi Lancu

Gereja St. Peter Mainz foto Consens Senioren Magazin
Gereja St. Peter Mainz foto Consens Senioren Magazin

Gereja St.Peter Mainz, foto Anne Gregory
Gereja St.Peter Mainz, foto Anne Gregory

Kurfürstliches Shloss Mainz foto Noberth Theis
Kurfürstliches Shloss Mainz foto Noberth Theis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun