Ibu sekertaris paroki yang mendaftar, menanyakan sebelumnya apakah kami telah divaksin minimum dua kali dan nanti diharuskan memakai masker VP2. Di gereja juga berlaku G3 regel atau peraturan 3 G, Geimpf, Genessen, Getestet atau divaksin, sembuh dari covid dan tes.
Dalam gereja nanti hanya ada satu atau dua petugas menyanyi dan umat tidak boleh ikut menyanyi. Sebelum masuk gereja petugas memeriksa sertifikat vaksin dan tanda pengenal kami. Sedih memang tapi mau bagaimana lagi, harus diterima demi kesehatan bersama.
Di gereja tempat duduk kami diatur sedemikian rupa sehingga kami berjarak 2 meter satu sama lain, kecuali keluarga, boleh berdampingan.Â
Sesudah misa biasanya  Imam atau Romo, berdiri di depan pintu dan menyalami umat kali ini, romo mengangguk untuk menyapa umat dan tetap berjarak dua meter
Bila perayaan Natal sudah selesai, kami dianjurkan untuk segera pulang tidak bersalam-salaman atau ngobrol.Â
Sepulang dari gereja, kami menyiapkan makan malam bersama. Suami dan anak-anak ikut membantu menyiapkan makanan pembuka dan menghangatkan hidangan utama, yaitu Weihnachtgans.
Apa itu weihnachtsgans?
Weinachtgans atau Gaensebraten adalah angsa yang dimasak dengan cara memanggang, dilengkapi dengan saus panggang, kohl merah atau Rotkohl dan bola-bola kentang atau Kartoffelklosse.
Mengapa angsa sebagai hidangan malam Natal?
Pada dasarnya orang Jerman sedikit sekali makan daging angsa. Daging angsa dihidangkan dua kali dalam setahun, yaitu pada hari raya Santo Martin, tanggal 11 November dan pada malam Natal, yaitu tanggal 24 Desember, orang Jerman menyebutnya heilige Abend atau malam kudus.