Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fronleichnam atau Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

3 Juni 2021   07:34 Diperbarui: 3 Juni 2021   11:50 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi Sakramen Maha Kudus (Foto von Landsberger Tagblatt)

Hari ini, hari kamis, tanggal 3 Juni di hampir semua negara bagian di Jerman merupakan hari libur. Fronleichnam atau Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus atau Sakramen Maha Kudus. Tepatnya 60 hari sesudah Hari Raya Paskah. 

Mengapa tidak di seluruh Jerman hari ini merupakan hari libur? Karena Fronleicnam hanya dirayakan oleh umat Katholik. Negara bagian yang sebagian besar penduduknya bukan Katholik hari ini tidak libur. 

Negara bagian yang menetapkan hari ini hari libur: Baden-Wuettemberg, Hessen, Rheinland-Pfalz, Nordrhein-Westfalen,Saarland. Sedangkan negara bagian yang tidak menetapkan  hari libur di hari Fronleichnam:Berlin, Brandenburg,Bremen, Hamburg,Mecklenburg-Vorpommern, Niedersachsen, Sachsen-Anhalt dan Schleswig-Holstein.

Fronleichnam berasal dari bahasa Jerman kuno, Vrone Licham yang berarti Tubuh Tuhan atau dalam bahasa latin Corpus Christi. Perayaan ini berhubungan dengan perayaan perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya di hari Kamis Putih. Di mana Yesus menetapkan Ekaristi dan menyatakan hosti atau roti kecil itu sebagai TubuhNya dan Anggur sebagai DarahNya. Karena hari Perjamuan Terakhir atau Kamis Putih di minggu Kudus dan tidak boleh dirayakan secara meriah, maka perayaan secara meriah di rayakan hari kamis sesudah Hari Raya Turunnya Roh Kudus.

Bagi negara-negara yang hari kamis ini tidak menetapkan sebagai hari libur, perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini dirayakan pada hari minggu. Di Indonesia Hari Raya Tubuh dan darah Kristus dirayakan hari minggu tanggal 6 juni.

Pada hari Fronleichnam ini Misa Kudus diadakan tidak di dalam gereja tetapi di alam terbuka.  Dalam perayaan ini Misa merupakan bagian terpenting. Di gereja kami di Dietzenbach, Misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini dirayakan di tiga tempat. Liturgi Sabda, dimana pembukaan sampai homili dirayakan di satu tempat, kemudian prosesi, di mana Imam mengangkat Kitab Suci menuju tempat berikutnya. 

Sepanjang jalan kami berjalan menyanyi dan berdoa rosario sampai ke station berikutnya. Di tempat pemberhentian berikutnya, persembahan, konsekrasi dan komuni dirayakan. Setelah komuni prosesi lagi dari tempat ini menuju gereja. Imam dengan Monstran (Tempat Indah berlapis emas untuk meletakkan Tubuh Kristus atau Roti yang sudah dikonsekrasi) dan dilindungi dengan Himmel atau kain pelindung dengan empat tongkat di keempat ujungnya.

Prosesi ini berjalan menyusuri kota tempat kami tinggal. Karena tidak semua penduduk beragama Katholik, prosesi ini menarik perhatian dan menjadi tontonan. Untuk kami orang Katholik kami yakini sebagai berkat untuk kota kami. Tuhan berkenan memberkati kota atau desa tempat tinggal kami.

Sepanjang jalan kami umat menyanyi lagu-lagu pujian dan berdoa. Anak-anak yang hari Weisse Sonntag atau hari minggu sesudah Paskah yang lalu terima komuni, mengenakan pakaian putih, pakaian komuni pertama mereka dan membawa keranjang bunga. Bunga di taburkan sepanjang jalan ke arah Sakramamen Maha Kudus atau Tubuh Kristus dalam Monstran. Sesekali misdinar membunyikan bel, sebagai tanda supaya kami hormat pada kehadiran Tuhan yang nyata dalam Sakramen Maha Kudus. 

Di daerah- daerah tertentu di Jerman, misalnya di kota Baden-baden di negara bagian baden Wuerttemberg. Untuk menghormati Tuhan yang bersemanyam di Monstran, umat membuat permadani dari bunga. Imam yang membawa Monstran berisi Sakramen Maha Kudus berjalan di atas peradani bunga. Permadani bunga yang dibuat oleh umat setempat di hari sebelumnya.

Prosesi ini menuju gereja dan di tutup dengan berkat Sakramen Maha Kudus dan dinyanyikan lagu Tantum Ergo.  Tantum Ergo merupakan lagu Penyembahan karya Santo Thomas Aquinas. Umat berlutut sebagai hormat dan sujut, kemudian Sakramen Maha Kudus disimpan lagi dalam Tabernakel atau Almari biasanya berlapis emas tempat menyimpan Sakramen Maha Kudus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun