Dari sini mau tidak mau akan mengatur kapan memiliki momongan dan berapa anak yang akan lahir. Seandainya wanita tersebut tidak bekerja atau menjadi ibu rumah tanggapun, wanita berpendidikan akan mengatur dan merencanakan berapa anak yang akan dilahirkan sehingga anak-anak benar-benar mendapatkan perhatian dan pendidikan yang baik.Â
Sedangkan wanita tersebut pasti mengatur kelahiran sehingga dirinya sendiri cukup bahagia. Bahagia berarti memiliki waktu cukup untuk dirinya sendiri, suami, keluarga pekerjaan atau kariernya dan hobbynya.
Jadi untuk negri tercinta kita Indonesia, supaya jumlah kelahiran bisa ditekan yaitu dengan meningkatkan pendidikan perempuan.
3. Wanita berpendidikan lebih fleksibel dan kreativ
Dalam situasi sulit wanita berpendidikan lebih kreativ untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Misalnya dimasa pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan.Â
Dalam situasi ini mereka tidak akan mengeluh tetapi segera bangkit dan mencari penyelesaian, misalnya yang memiliki hobby memasak segera membuka warung makan, menerima pesanan-pesanan masakan baik per telefon atau online.Â
Ada juga yang suka menjahit mendesain baju, sprei-sarung bantal dan lain-lain dan  jual secara online.Â
4. Wanita berpendidikan lebih bahagia
Wanita berpendidikan lebih bahagia? Ya mungkin ini relativ, mungkin banyak juga wanita tidak berpendidikan yang bahagia. Bahagia disini saya maksudkan bahwa wanita berpendidikan memiliki kemungkinan untuk memperluas pengetahuannya sendiri melalui membaca dan menggunakan berbagai media secara bijaksana dan cerdas untuk memperluas pengetahuan dan mempelajari berbagai bahasa.
Jadi disini bahagia karena memiliki pandangan dan pengetahuan luas, terlebih bisa berbahasa asing. Karena dengan berbahasa asing mampu mendalami cara berfikir suatu bangsa dan mampu menghargai bahasa sendiri, bahkan bahasa daerah dan bahasa ibunya.
5.Dalam situasi pandemi saat ini dimana anak-anak harus Homeschooling, wanita berpendidikan mampu mendampingi anak-anaknya untuk belajar, misalnya tidakpun paling tidak akan mampu menyemangati, mendorong dan memotivasi anak-anaknya untuk terus maju.