Perubahan diperlukan untuk menghadapi tantangan pemberitaan yang semakin kompleks dan memastikan integritas jurnalistik yang berkelanjutan. Stakeholder seperti jurnalis, lembaga media, pemerintah, hingga masyarakat termasuk bagian dari jurnalisme masa depan. Berpusat pada platform digital, melalui situs berita, jejaring sosial, dan aplikasi berita online. Namun, dampaknya bisa mempengaruhi partisipasi dan cara masyarakat mengakses maupun bertukar informasi. Masa depan jurnalisme di Indonesia menggunakan teknologi digital dan berbagai metode pemberitaan baru. Hal ini termasuk memanfaatkan AI, analisis data, dan berbagai alat inovatif lainnya.
Di masa depan, informasi yang diberikan kepada masyarakat harus dikemas secara lebih menarik dan inovatif. Contoh jurnalisme masa depan seperti Narasi TV yang didirikan oleh Najwa Shihab di tahun 2018, hadir sebagai start up media baru untuk menyebarkan informasi dengan memanfaatkan media sosial Instagram, X, YouTube, dan lainnya. Narasi TV melihat berbagai potensi yang ada di masyarakat secara lebih mendalam, sehingga berbagai informasi dengan mudah kita dapat dan berikan. Masih banyak sekali contoh jurnalisme masa depan di Indonesia. Kita harus bijak dalam mengikuti perubahan, mengambil berbagai peluang, dan tentunya berfokus pada memberikan berita secara akurat juga bermutu tinggi untuk diberikan kepada masyarakat.
Sumber:
Widodo, Y. (2020). Buku Ajar Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H