Apa judul film yang terakhir Anda tonton? Nah, kita ini kan hobi menonton film ya. Tapi kalian sudah paham tentang dunia perfilman atau Sejarah film Indonesia belum? Yuk, simak baik-baik artikel ini ya!
Film, film dipahami sebagai foto atau gambar bergerak dan sinema dalam konteks industri film terkait pada produksi dan konsumsi di luar produk layarnya. Film termasuk produk komunikasi karena menyampaikan pesan untuk berkomunikasi dengan khalayak melalui berbagai platform.Â
Dalam buku Astuti yang berjudul Buku Ajar Filmologi: KajianPerkembangan film dan bentuknya yang beragam sangat ditentukan dari perkembangan teknologi. Di Indonesia, gambar bergerak sudah ada dan dikenal sejak 1.500 SM dalam bentuk wayang kulit.Â
Wayang kulit berkisah tentang kerajaan yang mengandung pesan moral, menjadikan wayang kulit sebagai seni bercerita dan bertutur. Kepiawaian dalam dalam pertunjukan wayang kulit, alunan music gamelan dan suara sinden melengkapi nuansa cerita yang menghibur penonton.
Secara umum film terbagi atas dua unsur pembentuk film yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif berupa bahan materi yang akan diolah atau motor penggerak sebuah cerita. Sedangkan unsur sinematik berupa cara untuk mengolahnya atau aspek teknis pembentuk Film.Â
Unsur naratif dan unsur sinematik saling berinteraksi dan terhubung untuk membentuk sebuah film sehingga tidak bisa jika hanya satu unsur saja yang berdiri sendiri. Setiap aspek cerita film tidak terlepas dari tokoh, masalah, konflik, lokasi, dan waktu yang merupakan unsur-unsur naratif secara keseluruhan. Pada unsur sinematik terdapat mise-en-scene, sinematografi, editing, dan suara saling terhubung secara utuh membentuk satu kesatuan film (Pratista, 2017).
Indonesia terkenal akan keberagaman budaya, pada artikel ini akan membahas mengenai film yang menjadi bagian dari salah satu budaya kita. Film termasuk budaya karena terdapat seni dan sarana komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan maupun nilai-nilai kepada penonton.Â
Selain menghibur, penonton bisa mendapatkan makna dari suatu film bahkan bisa membawa perubahan sosial serta menghasilkan dampak budaya dari suatu film.Â
Film Indonesia telah menghasilkan karya-karya yang luar biasa dari film bisu hingga modern seperti sekarang ini. Sejarah film Indonesia melalui Filmologi, membantu kita untuk semakin memahami dan menghargai kontribusi dari setiap individu yang ikut berperan dalam memperkaya warisan perfilman Indonesia.
Sejarah film Indonesia dalam bidang kebudayaan menjadi kompromi pada suatu Sejarah. Karena dulu film berada di tangan orang film, sedangkan sekitar tahun 2006 dipegang oleh pedagang film. Supaya menghasilkan film-film kreatif untuk mengimbangi tujuan komersial belaka dengan cara perlu diadakan penataan baru dalam pola perfilman di Indonesia (Sani dalam Imanjaya, 2006)
Film Indonesia telah mencapai tonggak penting dari awalnya film bisu hingga menjadi karya modern seperti sekarang yang meraih kesuksesan di kancah internasional.Â
Sejarahnya pun beragam, karena telah melalui banyak tahapan, perubahan, dan tantangan di setiap era nya. Perkembangan perfilman Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri yang menampilkan adanya perubahan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang terjadi di masyarakat kita.Â
Tonggak Sejarah perfilman Indonesia berisi berbagai peristiwa yang dibentuk dan mengarah pada jalannya industri film Indonesia. Tonggak Sejarah dapat dikatakan evolusi industri film Indonesia karena mengenai perkembangan film Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan menjadi bagian dari budaya maupun Sejarah Indonesia.
Film Indonesia pertama muncul pada tahun 1926 yaitu "Loetoeng Kasaroeng" yang menggambarkan budaya dan cerita lokal. Film ini menjadi film bisu pertama yang membuka gerbang perkembangan film Indonesia. Masih pada film bisu terkenal lainnya, film "Terang Boelan" pada tahun 1937 dengan cerita menarik dan kompleks.Â
Di tahun 1980 sampai tahun 2000, industri perfilman sempat mengalami masa krisis hingga industri film Indonesia mengalami kebangkitan sampai saat ini. Film nasional pertama Indonesia yang berbahasa Indonesia yakni "Pesan dari Ibu" tahun 1950.Â
Film anak-anak tahun 2000 yang sukses secara komersial yaitu "Petualangan Sherina". Film "Ada Apa dengan Cinta?" tahun 2002 menjadi film remaja yang populer hingga sekarang. Tentunya masih banyak lagi film yang menjadi tonggak Sejarah film Indonesia.
Sekarang ini, industri film Indonesia dengan cepat beralih ke era digital. Sehingga tidak ada lagi keterbatasan teknologi dan anggaran saat produksi film. Berbagai karya film Indonesia semakin diakui dan berkompetensi di ajang internasional.Â
Kita mendapat kemudahan untuk mengakses film terkini dengan layanan streaming berlangganan seperti Viu, Netflix, Disney+, dan masih banyak lagi platform untuk mempermudah film Indonesia semakin dikenal di seluruh dunia.
Daftar Pustaka:
Astuti, RA Vita. (2022). Buku Ajar Filmologi: Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press
Imanjaya, E. (2006). A to Z about Indonesian Film. DAR! Mizan.
Pratista, H. (2017). Memahami Film-Edisi 2. Montase press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H