Mohon tunggu...
theresia vionywijaya
theresia vionywijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Market Research and Discontinous New Product

30 Mei 2022   13:52 Diperbarui: 30 Mei 2022   14:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh inovasi produk baru tidak berkelanjutan adalah adanya pergeseran dari tabung vakum ke transistor dan dari piston ke mesin jet dalam suatu inovasi produk. Penelitian telah menunjukkan bahwa para ahli lebih mampu memahami potensi manfaat dibandingkan pengetahuan produk yang kurang. Jenis teknik penelitian yang dipilih tersebut penting untuk memperoleh data yang akurat dan dapat diandalkan. Maka, untuk merealisasikan discontinuous new products diperlukan market research atau riset pasar.

Tujuan dari riset pasar itu sendiri untuk memperkenalkan produk inovatif yang dimiliki terhadap banyak orang untuk mengetahui apakah mereka tertarik atau tidak, apakah dibutuhkan pembaharuan lagi terhadap produk supaya masyarakat dapat menggunakan produk tersebut dengan mudah, atau secara sederhana memperkirakan suatu reaksi pasar terhadap produk baru yang sedang dalam pertimbangan, sebelum produksi berpotensi mahal dan biaya promosi. Untuk mencapai tujuan ini sangat perlu mempertimbangkan sejumlah faktor : Percobaan dan pengulangan pembelian hambatan dalam hal mengubah suatu merek dan beralih biaya pola pembelian saat ini segmen yang ada dan pelanggan dapat melihat suatu produk yang tersedia. Perbaikan pada produk yang baru: Konsep produk secara keseluruhan dan fitur dari konsep produk tersebut.

Keadaan pada saat riset pasar dapat menghalangi pengembangan suatu produk baru tidak berkelanjutan, pengembang produk dan penguji produk cenderung lebih melihat penawaran produk dalam bentuk tampilan yang berlapis klasik, di mana produk ini dapat diasumsikan mempunyai manfaat inti dan tambahan atribut dan fitur diletakkan di sekitarnya, sehingga tampilan berlapis. Saren dan Tzokas (1994) berpendapat bahwa sebagian besar masalah disebabkan oleh cara kita memandang suatu produk.

Memang sangat sulit untuk melakukannya karena dibutuhkannya suatu pemikiran inovatif yang tidak biasa  yang dapat merubah perilaku atau kebiasaan konsumen dalam menggunakannya. Sehingga sudah sulit untuk mendapatkan inovasi tersebut ditambah belum tentu konsumen mau menggunakannya. Tetapi ketika semua berjalan lancar dan produk dapat diterima dengan konsumen maka inovasi ini benar-benar berhasil masuk ke  market dikarenakan hanya terdapat satu produk yang se-inovatif itu.

Kesimpulannya, dalam membangun sebuah pasar dengan produk baru yang terputus-putus tidak dapat terlepas dari hasil data riset pasar, karena hal tersebut dapat memudahkan seorang pengusaha untuk menciptakan suatu inovasi baru yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan generasi milenial yang menyukai produk atau jasa yang membuat kehidupan sehari-hari dapat berjalan dengan instan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun