Produk berkelanjutan melibatkan kemampuan canggih yang tidak ada dalam produk saat ini dan tidak dapat untuk dicapai melalui perluasan teknologi yang ada. Dimensi kapabilitas produk mengacu kepada manfaat suatu produk seperti yang dirasakan dan dialami pengguna. Produk baru yang terputus-putus adalah sebuah produk baru diluncurkan berbeda dari sebelumnya, hal ini membawa perubahan cukup signifikan terhadap kebiasaan konsumsi. Contoh inovasi produk baru terputus-putus adalah aplikasi Gojek yang membuat perubahan perilaku masyarakat Indonesia untuk memesan ojek melalui smartphone dimana sebelumnya masyarakat memesan ojek perlu mencari dijalanan. Inovasi ini menciptakan produk atau jasa baru yang melibatkan teknologi canggih di mana fungsinya belum terdapat di dalam produk saat ini dan inovasi tersebut didapatkan dengan cara mengembangkan teknologi yang sudah ada sebelumnya. Kesulitan dari inovasi ini adalah terkadang produsen harus menjelaskan dan menyarankan pengguna cara penggunaan produk. Studi mengenai difusi inovasi sebagai proses sosial berpendapat hal itu memerlukan waktu bagi masyarakat untuk belajar dan bereksperimen dengan produk baru.
Untuk menciptakan produk baru yang terputus-putus, perlu melakukan riset pasar karena tidak semua konsumen berpotensial terhadap suatu produk pada waktu yang bersamaan. Sehingga perlu dilakukan penelitian yang bersifat struktur, yaitu :
(1) Masalah
(2) Solusi untuk Masalah
(3) Dampak Solusi
(4) Teknis dan Aplikasi Produk
(5) Perbandingan dengan Produk Lain
(6) Orisinalitas dan Inovasi
Inovasi produk baru sangat erat hubungannya dengan riset pasar, karena riset pasar bertujuan mengetahui perilaku pasar dan memperkenalkan produk baru yang dimiliki pengusaha kepada banyak orang. Tujuan ini didapatkan melalui pengumpulan data secara kuantitatif maupun kualitatif dan pemberian sample atau contoh.
- Riset Pasar dan Produk Baru yang Tidak Berkelanjutan
Dalam inovasi produk yang tidak berkelanjutan, penggunaan dan validitas pasar metode penelitian sangat dipertanyakan. Awal 1970-an, Tauber (1974) berpendapat bahwa pendekatan semacam itu menghambat pengembangan inovasi besar. Memang, pasar mungkin belum ada hal ini dikarenakan dengan kasus PC dan banyak produk baru yang lainnya. Sering, konsumen tidak dapat memahami teknologi yang dimaksud serta memandang produk baru adalah hal yang menjadi ancaman terhadap cara mereka beroperasi.
Banyak penulis tentang hal ini berpendapat bahwa konsumen potensial tidak dapat berhubungan aspek fisik dengan produk inovatif utama, dimana mempunyai konsekuensi untuk memiliki dan menggunakannya (Ortt dan Schoormans, 1993). Penulis yang lain berpendapat bahwa, meskipun riset pasar dapat membantu menyempurnakan konsep produk, hal itu jarang menjadi pendorong bagi produk yang sama sekali baru.
Pendekatan baru sedang diakui di bidang inovasi produk yang tidak berkelanjutan, salah satu teknik yang mengadopsi proses penyelidikan dan pembelajaran, di mana pengalaman berharga dapat diperoleh dengan setiap langkah yang diambil dan modifikasi harus dilakukan pada produk serta pendekatan ke pasar berdasarkan pembelajaran itu.
Hal ini bukan merupakan trial and error tetapi desain eksperimental hati-hati dan eksplorasi pasar sering kali menggunakan warisan organisasi. Jenis pengembangan produk baru sangat berbeda dari teknik dan metode tradisional yang telah dijelaskan di sebagian besar teks pemasaran. Keadaan dimana ketika riset pasar dapat menghambat pengembangan suatu produk baru yang tidak berkelanjutan. Hal ini melibatkan  kemampuan canggih yang tidak ada di dalam produk saat ini dan tidak dapat dicapai oleh perluasan teknologi yang merupakan discontinuous products.  Secara singkat inovasi ini dapat menciptakan sesuatu yang baru dan melibatkan kemampuan yang canggih, dimana memiliki fungsi yang belum ada dalam produk pada saat ini dan inovasi tersebut bisa didapatkan tanpa adanya suatu teknologi yang baru ataupun pengembangan teknologi yang sebelumnya sudah ada.