Menilaikan risiko dalam COSO Internal Control melibatkan beberapa langkah yang penting untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai risiko yang dihadapi organisasi. Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menilaikan risiko dalam COSO Internal Control:
- Identifikasi Risiko: Identifikasi risiko yang dihadapi organisasi dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang menciptakan risiko bisnis dan mengidentifikasi bagaimana caranya mengelola risiko tersebut.
- Penilaian Risiko: Penilaian risiko yang dilakukan untuk menentukan tingkat risiko yang dihadapi organisasi. Penilaian risiko ini melibatkan analisis faktor-faktor yang menciptakan risiko bisnis dan menentukan bagaimana caranya mengelola risiko tersebut.
- Pengukuran Risiko: Pengukuran risiko yang dilakukan untuk menentukan tingkat risiko yang dihadapi organisasi. Pengukuran risiko ini melibatkan analisis faktor-faktor yang menciptakan risiko bisnis dan menentukan bagaimana caranya mengelola risiko tersebut.
- Penetapan Tingkat Risiko: Penetapan tingkat risiko yang dilakukan untuk menentukan tingkat risiko yang dihadapi organisasi. Penetapan tingkat risiko ini melibatkan analisis faktor-faktor yang menciptakan risiko bisnis dan menentukan bagaimana caranya mengelola risiko tersebut.
- Mengidentifikasi Perubahan Signifikan: Mengidentifikasi perubahan signifikan yang dapat mempengaruhi organisasi dan menentukan bagaimana caranya mengelola perubahan tersebut.
Lingkungan pengendalian dalam COSO Internal Control (Committee of Sponsoring Organizations) adalah suatu komponen yang berfokus pada budaya organisasi yang mendukung pengendalian internal. Lingkungan pengendalian ini mencakup beberapa elemen seperti:
- Komitmen organisasi kepada nilai integritas dan etika yang berlaku: Organisasi harus memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai integritas dan etika yang berlaku, serta menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.
- Kemandirian dewan dalam menjalankan pengawasan serta pengembangan dalam pengendalian internal: Dewan komisaris harus memiliki kemandirian dalam menjalankan pengawasan serta pengembangan dalam pengendalian internal, serta menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.
- Manajemen memberikan ketetapan batas pelaporan, struktur, wewenang dan tanggung jawab yang sesuai tujuan dengan dibantu oleh pengawasan dewan: Manajemen harus memberikan ketetapan batas pelaporan, struktur, wewenang dan tanggung jawab yang sesuai tujuan dengan dibantu oleh pengawasan dewan, serta menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.
- Komitmen organisasi untuk mengembangkan, menarik, dan mempertahankan individu yang kompeten serta selaras dengan tujuan organisasi: Organisasi harus memiliki komitmen untuk mengembangkan, menarik, dan mempertahankan individu yang kompeten serta selaras dengan tujuan organisasi, serta menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.
- Organisasi mempertahankan individu yang bekerja mencapai tujuan: Organisasi harus mempertahankan individu yang bekerja mencapai tujuan, serta menunjukkan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.
Sumber
- Committee of Sponsoring Organizations (COSO). (2013). Internal Control—Integrated Framework.
- Institute of Internal Auditors (IIA). (2013). International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.
- International Organization for Standardization (ISO). (2014). ISO 31000:2014—Risk Management—Guidelines.
- International Federation of Accountants (IFAC). (2013). International Standards on Auditing (ISAs).
- American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). (2013). Statement on Auditing Standards (SAS) No. 130.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H