Mohon tunggu...
Theresia Herdiana Uli
Theresia Herdiana Uli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Stim Sukma

Hobi saya adalah membaca dan menulis, saya memiliki kepribadan jujur, inteligent dan memiliki kepribadian yang baik. Saya memiliki minat tentang finansial, bahasa, ekonomi dan mengenai digitalisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Capital Cost: Definisi, Faktor, Manfaat, Jenis, dan Contoh

6 Desember 2022   23:44 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:55 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DEFINISI CAPITAL COST

Biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana, baik yang berasal dari hutang, saham preferen, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan (Harjito dan Martono,2003).

Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang dari biaya modal (WACC), (O'Byrne).

Dari penjelasan tersebut maka kita dapat menyimpulkan bahwa capital cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OF CAPITAL

Dari https://en.wikipedia.org/wiki/Cost_of_capital  ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cost of capital yaitu sebagai berikut :

  • Kondisi Perekonomian Saat Ini 

Jika bank berkembang mereka dapat dengan mudah memberikan pinjaman dengan bunga rendah karena mereka periu meningkatkan penjualan untuk stabilitas produk mereka. Pada saat itu, biaya hutang perusahaan akan berkurang yang merupakan bagian dari biaya modal perusahaan. Bukan hanya bank tetapi seluruh kondisi ekonomi harus baik-baik saja untuk ini.

Saat ini Ketika kita telah mempelajari strukruktur modal yang optimal, kita harus mempelajari biaya modal karena untuk struktur modal yang optimal, kita perlu menghitung biaya modal rata-rata tertimbang. Tetapi jika perusahaan tidak mempertimbangkan biaya modal sebagai factor, kita dapat memasukkan studi tentang sruktur modal saat ini sebagai factor biaya modal.

  • Kebijakan Deviden Saat Ini

Setiap perusahaan harus membuat kebijakan dividen. Berapa jumlah laba total, perusahaan tertarik untuk membayar sebagai dividen. Untuk itu, kita harus mempelajari Price-Earning Ratio (Dividen/EPS). Jika Price Earning Ratio akan meningkat, biaya laba ditahan akan berkurang karena kita akan mengurangi uang yang ditahan dan digunakan untuk mempromosikan bisnis sebagai sumber dana.

  • Mendapatkan Dana Baru 

Kebutuhan dana baru perusahaan juga akan mempengaruhi biaya modal. Jika perusahaan membutuhkan biaya sebesar Rp. 500 juta untuk promosi bisnis, maka perusahaan harus membayar bunga yang tinggi karena dengan ini, risiko Lembaga keuangan akan meningkat. Setiap penyedia pinjaman bekerja dengan kesabaran karena perlu menganalisis suatu perusahaan sebelum memberikan pinjaman besar.

  • Keputusan Keuangan Dan Investasi

Ketika kami mendapatkan modal saham atau utang baru, kami harus memberi tahu penyedia dana tentang penggunaan dana mereka. Jika ada lebih banyak risiko dalam investasi, baik pemegang saham maupun kreditur akan mendapatkan imbalan yang tinggi untuk ini. Jadi, keputusan keuangan dan investasi kita akan mempengaruhi biaya modal.

  • Tarif Pajak Penghasilan Saat Ini 

Kita tahu, kita membebankan bunga sebelum beban pajak. Saat kami menghasilkan uang, kami mengurangi biaya bunga kami, lalu kami mengurangi biaya pajak. Jadi, jika tarif pajak akan tinggi, itu akan mempengaruhi biaya modal saham karena dengan biaya pajak yang tinggi, laba bersih kita akan berkurang dan itu akan menurunkan laba per saham. Jadi, kami akan memberikan lebih sedikit dividen kepada pemegang saham kami.

  • Breakpoint Biaya Modal Marjinal

Biaya modal marjinal adalah biaya untuk meningkatkan satu unit modal lagi. Breakpoint-nya akan mempengaruhi biaya modal. Sebelum mempelajari, bagaimana biaya modal marjinal mempengaruhi biaya modal saat ini, kita harus memahami breakpoint biaya modal marjinal (Break Point = Jumlah Modal di mana Sumber Biaya Modal Perubahan / Proporsi Modal Baru Dihimpun dari Sumber). Berikut ini adalah breakpoint utama :

  • Break-point Hutang
  • Break-point dari Pref. Membagikan
  • Break-point modal saham ekuitas

MANFAAT CAPITAL COST

Biaya modal ekuitas memiliki banyak manfaat tersendiri bagi pihak manajemen perusahaan. Menurut Yusgiantoro (2006:94) ada tiga alasan mengapa biaya modal dianggap penting yaitu :

  • "Manajemen perusahaan kemudian mampu memahami secara rinci mengenai biaya modal, terutama rincian pembahasan biaya modal 29 sendiri dan pinjaman untuk kemudian mencapai optimasi struktur modal yang diinginkan.
  • Sangat menentukan keputusan investasi jangka panjang. Dengan tingkat biaya modal yang optimal yaitu yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal, maka investasi dapat dipertanggung jawabkan.
  • Manajer keuangan memerlukan estimasi biaya modal agar dapat mengambil keputusan yang tepat di bidang penganggaran barang modal."

JENIS-JENIS BIAYA MODAL

Biaya modal dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut :

1. Biaya Modal Secara Individu 

Biaya modal individual yaitu adalah biaya modal yang dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana. Ada beberapa biaya modal yang termasuk ke biaya modal individual.

  • Biaya Modal Obligasi 

Biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber dana yang berasal dari hutang obligasi.

  • Biaya Modal Saham Preferen

Biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber dana yang berasal dari saham preferen.

  • Biaya Modal Saham Biasa

Biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber dana yang berasal dari saham biasa.

  • Biaya Modal Laba Ditahan

Biaya yang ditanggung perusahaan karena menggunakan sumber dana yang berasal dari laba ditahan.

2. Biaya Modal Secara Keseluruhan

Perusahaan menggunakan sumber modal yang diambil dari beberapa tempat yang berbeda, maka perhitungan dari biaya modal yaitu biaya modal rata-rata tertimbang dari seluruh modal yang digunakan oleh perusahaan atau hal ini disebut sebagai WACC (weighter average cost of capital).

CARA MENGHITUNG COST OF CAPITAL

Ada beberapa langkah dalam membuat perhitungan biaya modal, antara lain:

  • Temukan sumber dana terlebih dahulu, bisa berasal dari hutang dan saham
  • Melakukan perhitungan terkait biaya modal individual
  • Melakukan perhitungan WACC

Contoh soal obligasi

PT. Simarmata menjual obligasi dengan nilai Rp. 4000 perlembar. Bunga pertahun sebesar 8% dalam jangka waktu 20 tahun. Penerimaan bersih atas penjualan hanya sebesar Rp. 3960 perlembar. Tingkat pajak 30%. Berapa cost of debt?

Rumus : 

Keterangan :

Kb=Biaya modal obligasi sebelum pajak

I = Bunga obligasi yang dibayar

N = Nilai obligasi yang diterima pada akhir umurnya

Nb = Penerimaan bersih penjualan obligasi

n = Umur obligasi

Ki = Biaya modal obligasi setelah pajak

t = Pajak

Biaya modal hutang jangka panjang (cost of debt) :

Rumus : Ki = i (1t)

Keterangan

Ki=Biaya modal hutang setelah pajak

i =Bunga hutang jangka panjang

t =Pajak

Jawab :

Dik : N = Rp. 4000

Nb = Rp 3960 => biaya penerbitan obligasi 8% dari nominal jadi 8%(4000) sama dengan 320

i = 320

n = 20 tahun

t = 30%

Dit : Biaya modal obligasi....?

Penyelesaian :

maka Ki = Kb (1-t)

Ki = 0,0809(1-0,3)

Ki = 0,0809(0,7)

Ki = 0,0566

Ki = 5,66%

WACC (Weighted Average Cost of Capital)

Biaya modal rata-rata tertimbang ( WACC ) adalah tingkat rata-rata yang diharapkan dibayar perusahaan kepada semua pemegang sekuritasnya untuk membiayai asetnya. WACC umumnya disebut sebagai biaya modal perusahaan . Yang penting, itu ditentukan oleh pasar eksternal dan bukan oleh manajemen. WACC mewakili pengembalian minimum yang harus diperoleh perusahaan dari basis asset yang ada untuk memuaskan kreditur, pemilik dan penyedia modal lainnya, atau merekan akan berinvestasi di tempat lain.

Rumus : WACC = (A x Cost of Debt) + (B x Cost of Equity).

Keterangan:

A = Proporsi modal perusahaan yang diperoleh dari utang.

Cost of Debt = Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan utang dari pihak ketiga seperti, bank, pembeli obligasi dan lain-lain. Biaya ini umumnya dituliskan dalam bentuk tingkat suku bunga.

B = Proporsi modal perusahaan yang diperoleh dari saham.

Cost of Equity= Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjual saham. Biaya ini tingkat return yang kemungkinan diekspektasikan oleh investor.

Soal :

Sebuah perusahaan di bidang konstruksi membutuhkan dana sebesar Rp. 1.000.000.000 untuk proses pembebasan lahan. Untuk mendapatkan uang sebesar itu, perusahaan melakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Menerbitkan 300.000 lembar saham dengan harga per lembar sebesar Rp. 1.000.
  2. Investor berekspektasi tingkat return investasi di perusahaan tersebut sebesar 7%.
  3. Suku bunga kredit bank sebesar 12%.
  4. Pajak pinjaman 5%.

Maka berapakah nilai WACC proyek perusahaan tersebut?

Penyelesaian :

Rumus : WACC= (A x Cost of Debt) + (B x Cost of Equity)

WACC perusahaan konstruksi = (75/100 x 12%) x (1-5%) + (25/100 x 7%).

WACC perusahaan konstruksi = 8,55% + 1,75% =10,3%.

Ini artinya, untuk setiap Rp. 10.000 uang yang diinvestasikan oleh investor, perusahaan konstruksi tersebut wajib membayar minimal Rp. 1.030.

KESIMPULAN

Biaya modal adalah dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana dari hutang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Cost_of_capital

https://en.wikipedia.org/wiki/Weighted_average_cost_of_capital

https://en.wikipedia.org/w/index.php?fulltext=1&search=cost%20of%20capital%20&title=Special%3ASearch&ns0=1

Sutrisno.2003.Manajemen Keuangan (teori, konsep, dan aplikasi) Penerbit Andi Offset.

Yogyakarta

Kurnia, L., & Arafat, M. Y. (2015). Pengaruh Manajemen Laba Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Biaya Modal Ekuitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, 10(1), 45-70.

Lewellen, W. G., Covindassamy, M. A., & Lleu, J. (1969). The cost of capital (p. 20). Belmont, California: Wadsworth.

Admadianto, H. N. (2016). Tinjauan Empiris Hubungan Manajemen Laba Terhadap Cost of Capital Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Indeks JII dan LQ45.

Iramani, R., & Febrian, E. (2005). Financial Value Added: Suatu paradigma dalam pengukuran kinerja dan nilai tambah perusahaan. Jurnal akuntansi dan keuangan, 7(1), 1-10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun