Mohon tunggu...
Theresia Lela
Theresia Lela Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Mahasiswi aktif di Universitas Nusa Cendana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merantaulah agar Kamu Tahu Apa Itu Rindu "Kisah di Tanah Rencong"

24 Juli 2024   20:55 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman kuliner di Aceh juga sangat mengesankan. Saya mencoba berbagai makanan khas, seperti mie Aceh, kari kepala ikan, dan kuah beulangong. Rasanya yang lezat dan bumbu yang kaya membuat saya selalu ingin mencicipi lebih banyak lagi.

Melalui program ini, saya tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga pengalaman hidup yang sangat berharga. Saya belajar tentang pentingnya toleransi, kerjasama, dan rasa saling menghormati. Pengalaman di Aceh telah memperkaya wawasan saya dan membuat saya lebih menghargai keanekaragaman budaya di Indonesia.

Saya sangat bersyukur telah diberikan kesempatan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ini. Pengalaman ini telah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih terbuka, adaptif, dan menghargai perbedaan. Saya berharap dapat kembali ke Aceh suatu hari nanti dan menjalin lebih banyak kenangan indah di sana.

Terakhir, saya ingin menyampaikan modul paling menyenangkan yaitu snorkeling di Sabang, Pulau Rubiah tepatnya di Pantai Iboih, disitu saya bisa menyelam melihat berbagai jenis ikan seperti ikan nemo, ubur-ubur dan lain sebagainya yang tidak pernah terpikirkan sama sekali bisa mencobanya.

Lalu, modul yang paling berkesan bagi saya adalah ketika mengunjungi Museum Tsunami Aceh di kota Banda Aceh sebagai icon paling bersejarah jika kita mendengar kata "Aceh", didalam museum kami ditemani oleh tour guide yang bernama ibu Armilayanti. Saya jadi mengetahui kejadian yang sebenarnya ketika tsunami Aceh pada tahun 2004 silam, kami ditampilkan banyak bukti-bukti peninggalan pada saat kejadian tsunami salah satunya yaitu ada helikopter polisi yang kondisinya sudah rusak, lalu vidio dokumenter asli ketika kejadian tsunami 2004 berlangsung, dan masih banyak lagi. Hal yang paling membuat saya sedih adalah ternyata ibu Armilayanti adalah korban tsunami Aceh 2004 satu-satunya yang selamat diantara semua keluarganya, bahkan hingga saat kita datang ke musem, beliau sampai sekarang tidak dapat menemukan anggota keluarganya. Alhamdulilah ibu Armilayanti sangat kuat dan tegar bisa bertahan hidup hingga sampai saat ini. Itulah yang membuat saya sempat meneteskan air mata saya ketika modul nusantara.

Terakhir, pengalaman yang tidak terlupakan adalah ketika modul nusantara minggu ke-3 saya dikejar Monyet di Hutan Mangrove Kota Langsa karena menenteng sepatu yang membuat si Monyet tersebut ingin merebutnya hahaha.

Sekian cerita singkat perjalanan yang sangat berkesan bagi saya. Semoga suatu saat kita dapat bertemu kembali. Terima kasih PMM 4.

Berikut saya cantumkan link YouTube kelompok Seumantok yang ingin melihat seekor Monyet mengejar saya :D

YouTube: https://youtube.com/@pmm4unsamseumantok?si=qu5iZMh_0PUPgu8o

"Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun