Mohon tunggu...
Theresia Angelica Odelinada
Theresia Angelica Odelinada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Jurusan Pariwisata, Program Vokasi, Universitas Indonesia

Saya merupakan orang yang tertarik dan suka dengan travelling serta pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bermain dan Melihat Ragam Flora Fauna di Taman Nasional Way Kambas

15 Desember 2022   23:50 Diperbarui: 16 Desember 2022   00:26 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Tumbuhan Meranti (Sumber: Wikipedia/UserAhoerstemeier)

       

Siapa yang disini suka liburan? Tapi, gamau liburan yang gitu - gitu aja alias basic? Tenang! Ini pas banget buat kalian, Travellers. Kalian bisa banget nih liburan sekaligus berpetualang yang menantang! Wahhh, seru banget bukan? 

Yess, pastinya! Buat kalian yang suka dengan tantangan dan pemandangan alam yang indah, kalian bisa banget nih ikut yang namanya Adventure Tourism. Adventure Tourism adalah sebuah perjalanan rekreasi ke tempat - tempat yang terpencil, eksotis, dan pastinya menantang. Adventure Tourism cocok banget nih buat kalian para kawula muda yang suka dan berani keluar dari zona nyaman kalian. 

Adventure Tourism sekarang lagi hits dan digemari banget oleh para Travellers. Selain bisa bikin badan lebih sehat dan juga ngurangin stress, ternyata dengan kalian melakukan Adventure Tourism, kalian bisa membantu perekonomian negara lhoo! Wawwww, karena Menurut Penelitian dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO), 67 persen pendapatan wisata petualangan adalah ke masyarakat lokal pada umumnya, di dunia. 

Adventure Tourism itu banyak banget lho jenisnya! Dibagi menjadi dua, yaitu Hard Tourism dan Soft Tourism. Kalo Hard Tourism, itu contohnya kayak apa sih MinTrav? Adventure Tourism itu banyak banget jenisnya! seperti Hiking, Rafting, Safari, Diving, dan lain - lain. 

Tapi, harus ingat yaa! tentunya saat kalian melakukan Adventure Tourism harus tetap dalam pengawasan pihak yang sudah professional dan terlatih. Nah, sekarang, MinTrav bakal kasih kalian rekomendasi salah satu destinasi wisata Safari nih! 

Seperti yang kita tahu, Travellers, di Indonesia tuh buanyaak banget destinasi wisata alam yang keren - keren banget. Nah, salah satunya di Kota Lampung nih! Kalo denger, Kota Lampung, apasih yang terlintas di otak kalian? Pulau? Hutan -- hutan? Atau bahkan Gajah?

Haaa? Gajah? Yaapp! Gajah. Di Provinsi Lampung ini, terdapat satu destinasi wisata yang tentunya udah terkenal dan khas Kota Lampung banget nih! Yaitu Taman Nasional Way Kambas. Penasaran? Yuk disimak sampai habis!

Taman Nasional Way Kambas adalah tempat konservasi Gajah -- Gajah Sumatera yang telah langka di habitat aslinya yaitu Hutan Sumatera. Taman Nasional Way Kambas merupakan pusat konservasi Gajah yang memiliki luas area mencapai 1.300 KM persegi lohhh. Wahh!


Pengantin yang menggunakan Baju Adat Lampung berfoto bersama dengan salah satu Gajah yang ada di TNWK (Sumber: Instagram/Fajrira_)
Pengantin yang menggunakan Baju Adat Lampung berfoto bersama dengan salah satu Gajah yang ada di TNWK (Sumber: Instagram/Fajrira_)
                                     

Taman Nasional ini terletak di samping Sungai Way Kambas, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Berjarak 103 KM dari Bandar Lampung dan 20 KM dari Kota Sukadana. Kita harus menempuh waktu sekitar 2 jam dari Kota Bandar Lampung untuk dapat menuju tempat ini. 

Taman ini didirikan pada tahun 1937 oleh Pemerintahan Belanda dan untuk pusat pelatihannya diresmikan pada tahun 1985, dan merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. Memiliki nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) tetapi beberapa tahun terakhir dirubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG).

Tujuan Taman Nasional Way Kambas ini dibuat adalah untuk melindungi fauna -- fauna yang sudah hampir punah serta melindungi Kawasan yang kaya akan satwa liar seperti Tapir (Tapirus Indicus), Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus), Rusa Sambar (Cervus Unicolor), Kijang (Muntiacus Muntjak), Harimau Sumatera (Panthera Tigris), dan Beruang Madu. Saat ini, TNWK ditetapkan sebagai Kawasan Taman Warisan Asean (Asean Heritage Park). TNWK merupakan Taman Warisan Asean ke-4 di Indonesia serta ke-36 di Asia Tenggara.

Buat kalian para Animal Lovers dan juga penyuka petualang, Taman Nasional Way Kambas merupakan destinasi wisata yang sangat cocok untuk kalian. Dan, tenang aja guys! 

Di Taman Nasional Way Kambas ini semua gajah diperlakukan dengan baik kok. Disini kita bisa melakukan berbagai kegiatan bersama Gajah, tanpa menyakiti Gajah tersebut, seperti Menari, Bermain Bola, Tarik Tambang, sampai mengalungkan Bunga kepada para pengunjung. Kita juga bisa menaiki gajah dan berkeliling di sekitar Halaman kantor Pusat Latihan Gajah. Para Gajah -- Gajah tersebut juga bisa bermain bola lhoo. Wahhhh keren yaaa mereka!

Dua gajah dan anak-anaknya (Sumber: Lampungprov)
Dua gajah dan anak-anaknya (Sumber: Lampungprov)

Atraksi Gajah bermain bola (Sumber: Travel.detik.com/priiitt-lucunya-gajah-gajah-way-kambas-bermain-bola)
Atraksi Gajah bermain bola (Sumber: Travel.detik.com/priiitt-lucunya-gajah-gajah-way-kambas-bermain-bola)

Atraksi Gajah di Pusat Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas (Sumber: Waykambas.org)
Atraksi Gajah di Pusat Pelatihan Gajah Taman Nasional Way Kambas (Sumber: Waykambas.org)

Eitss... Tenang, saat kita berkunjung ke tempat ini, bukan hanya Gajah yang bisa kita temui lhoo, melainkan jenis - jenis Fauna yang lain seperti Harimau Sumatra, Badak Sumatra, Tapir, Rusa, Beruang Madu, dan Hewan Primata seperti Lutung, Owa, Siamang, dll. 

Disini juga ada Spesies Burung, seperti Banagu Tongtong, Sempidan Biru, Kuau Raja, Burung Pependang Timur, dan lain - lain. Selain Fauna, ada juga Flora disini lhoo. TNWK memiliki 4 ekosistem yang pertama ada hutan hujan dataran rendah yang mendominasi bagian sebelah barat kawasan ini. Contoh tumbuhannya seperti Meranti, Rengas, Keruing, dan Puspa. 


 Tumbuhan Meranti (Sumber: Wikipedia/UserAhoerstemeier)
 Tumbuhan Meranti (Sumber: Wikipedia/UserAhoerstemeier)

 Tumbuhan Keruing (Sumber: Rimbakita.com/pohon-keruing)
 Tumbuhan Keruing (Sumber: Rimbakita.com/pohon-keruing)

Tumbuhan Rengas (Sumber: Wikipedia.com/WibowoDjatmiko)
Tumbuhan Rengas (Sumber: Wikipedia.com/WibowoDjatmiko)
                                                                           

Ekosistem kedua adalah Riparian, yang berada di zona peralihan antara air dan darat, seperti Cengkeh, Jagung, Coklat, Kelapa, dan juga Aren. Ekosistem ketiga yaitu Hutan Pantai yang berada di dekat laut, tetapi gak mendapat genangan air, Travellers. Contoh tumbuhannya seperti Alang - alang, Bambu Kuning, Melinjo, Kenanga, dll. Ekosistem Keempat adalah Mangrove, yang terletak di sepanjang pantai timur kawasan ini. 


 Tumbuhan Aren (Sumber: Rimbakita.com/pohon-aren)
 Tumbuhan Aren (Sumber: Rimbakita.com/pohon-aren)

Tumbuhan Cengkeh (Sumber: Rimbakita.com/Pohon-cengkeh)
Tumbuhan Cengkeh (Sumber: Rimbakita.com/Pohon-cengkeh)

 Tumbuhan Melinjo (Sumber: Ebay.com)
 Tumbuhan Melinjo (Sumber: Ebay.com)

Wawww... Lengkap banget yaa Taman Nasional Way Kambas, ada Flora dan Faunanya juga! Tapi, kalian mau tau hal yang menarik gak, Travellers?  Tempat seluas, sekeren, dan selengkap ini, tiket masuknya mulai dari Rp 5.000 ajaa! Wah, bener tuh??

Yesss, bener banget.  Untuk masuk ke kawasan ini, wisatawan Domestik dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 untuk Weekdays dan Rp 7.000 untuk Weekend. Sedangkan untuk Wisatawan Internasional dikenakan biaya Rp 150.00 untuk Weekdays dan Rp 225.000 untuk Weekend. Dengan harga segitu, kalian udah bisa bermain -- main nih sama Gajah, wah seru yaa! Hayoo, Siapa yang jadi gasabar buat kesana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun