Mohon tunggu...
Silva Hafsari
Silva Hafsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa HI di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Suka menulis di tengah hujan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Urgensi "Cultural Diplomacy" dalam Mencapai National Branding Sebuah Negara

17 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Country Image, menurut Evans (1999) :

 "... is defined as a representation of collective identities that refer to a set of narratives describing a nation."

Berbeda dengan Korea Selatan yang sukses membawa industri musik (K-pop) dan Film (K-drama) menjadi komersial bagi publik internasional, hampir kalangan tua maupun muda menerima dan mengandrungi budaya korea -- yang dikenal Hallyu. 

Mulai dari standar fashion dan kecantikan, sudah banyak negara yang kini menjadikan negara ginseng ini sebagai kiblat utama. 

Membahas Culture Imagines ini, citra sebuah negara tidak hanya ditunjukan untuk ruang internasional, pun domestik. (States produce country-images for domestic and international consumption)[1]. 

 

Perkembangan 'Cultural Diplomacy'

Diawal perkembangan Hubungan Internasional, bahasan hanya berfokus kepada bahasan realisme, yang menitikberatkan pada pembahasan negara harus dapat survive dan cara negara mengapai kemenangan dalam perang, serta liberalisme yang dominan membahas faktor ekonomi sebagai bagian fundamental dari power sebuah negara. 

Hal ini menimbulkan neglated terhadap perkembangan Cultural Diplomacy, namun sesudah perang dingin -- Budaya mulai mendapat perhatian dalam diskursus hubungan internasional, karena dinilai memiliki urgensi sebagai a tools of diplomatic. 

Budaya menurut seorang Polish culture historian, Stefan Czarnowski, berpendapat 'the shared heritage, the fruit of the creative and processed effort of countless generations'.[2]

 Bagian Penting dari 'Culture Diplomacy'

Untuk membawa sebuah Culture, tidak semata-mata disampaikan tanpa perantara, sehingga komunikasi dan kebijakan politik dalam mentransfer sebuah Culture menjadi disiplin hubungan internasional tersendiri. 

Bagian terpenting dari Cultural Diplomacy, ialah mutual understanding, promote culture, and national heritage of different regions[3]. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun