Melodi yang meratap dalam gelap yang memayam.
Gemuruh hati yang terabaikan dalam sunyi,
diantara pepohonan yang menangis tanpa henti.
Angin bertiup membawa cerita pilu,
menghembuskan rindu yang tak terucap.
Sinar mentari terbit, menyapu kesepian,
Namun luka dalam tetap tergores tanpa henti.
Diufuk timur, cahaya redup menyala,
menyinari langit yang hampir menyerah.
Namun dalam hati, kegelapan masih bersemayam,
menghantui jiwa yang terluka dalam kesendirian.
Keluh suara minor merintih lembut,
Mencoba menyuarakan derita yang terpendam.
di ufuk timur yang sunyi dan terlupakan,
hanya ada kesedihan yang menari di sepanjang senja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H