Mohon tunggu...
Ferry_Darmin
Ferry_Darmin Mohon Tunggu... Lainnya - Fakultas Teologi, Program Studi Filsafat Keilahian, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Tidak Semua Hal Harus Dikatakan tetapi Harus Dimengerti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengolah, Menempatkan dan Mendamaikan Fakta Ketidakteraturan/Kekacauan (Chaos) dalam Peziarahan Iman

2 November 2024   08:53 Diperbarui: 2 November 2024   12:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Yang Transenden diimani (dipercaya/diyakini) sebagai yang mempunyai peran dalam chaos yang dialami. Dalam proses penghubungan dengan Yang Transenden ini manusia berusaha memahami Tuhannya dengan seluruh keberadaannya. Pemahaman yang secara menyeluruh, khususnya dengan pemikiran manusia yang menghasilkan, sering disebut sebagai filsafat ketuhanan (theodice). Theodice (theodicea) berasal dari ungkapan Yunani: theos yang berarti Tuhan dan dike yang berarti keadilan atau pembenaran atau pembelaan dalam proses pengadilan.[11] Sebab itu theodice berarti pembelaan Allah (genetivus objectivus): hal membela Allah berkenaan keburukan, termasuk di dalamnya penderitaan yang terjadi di dunia.[12]

Daftar Pustaka

[1] Yani Kusmarani, Teori Chaos: sebuah Keteraturan Dalam Keacakan, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2008. Hlm. 3. Di unggah dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196601131990012-YANI_KUSMARNI/TEORI_CHAOS.pdf

[2] Alan Woods & Ted Grant, Reason in revolt: Revolusi Berpikir Dalam Ilmu Pengetahuan Modern (Yogyakarta: IRE Press, 2006)

[3] Hisyam Dwijaya DKK, Makalah: Kemana tuhan Ketika Manusia Berteriak tentang Kebenaran Atas Agamanya, Universitas Budi Luhur, Fakultas Teknik, 2019. Di unggah dari: https://www.academia.edu/40826483/Makalah_Dimanakah_Tuhan_Ketika_Manusia_Berteriak_Tentang_Kebenaran_Atas_Agamanya

[4] Nova Ritonga, teologi Penderitan: Mengajarkan Konsep Penderitaan Berdasarkan Alkitab, Jurnal Pendidikan Kristen dan Gereja: Mawar Saron, Volume 3, Nomor 1, Maret 2020. Hlm. 106

[5] F. Budi Hardiman, Pemikiran Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche, Yogyakarta: Kanisius, 2019, hlm. 256

[6] F. Budi Hardiman, Pemikiran Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche, Yogyakarta: Kanisius, 2019, hlm. 256

[7] F. Budi Hardiman, Pemikiran Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche, Yogyakarta: Kanisius, 2019, hlm. 256

[8] F. Budi Hardiman, Pemikiran Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche, Yogyakarta: Kanisius, 2019, hlm. 284

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun