Mohon tunggu...
Buya Dive
Buya Dive Mohon Tunggu... Radio Trainer & Consultant -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penyiar adalah Imam Bagi Pendengar

22 November 2015   00:47 Diperbarui: 22 November 2015   08:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya PENYIAR radio yang baik dan benar, adalah IMAM bagi makmum [PENDENGAR]nya. Dengan begitu komunikasi dan informasi yang dibagikan, diyakininya pasti harus dipertanggung jawabkan di dunia ini, apalagi di akhirat nanti..!!

Apa jadinya jika seorang penyiar mengomunikasikan dan atau mengajak pendengarnya bermaksyiat kepada Allah, dimana ia mencampur aduk perihal haqq dengan bathil..!? Padahal Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; "Janganlah kamu campur adukkan yang haqq dengan yang bathil...!!" (Qs. al-Baqarah {2}:42). Jikalau Allah ta'ala memerintahkan JANGAN, apakah seseorang yang mengaku hamba boleh melanggarnya..!?

Lantas ada yang bertanya; "Memangnya mencampur aduk haqq dengan bathil itu seperti apa..!?" Subhanallah, sungguh sangat terlalu banyak contoh kasusnya kawan...

Contoh sederhananya saja; misalkan di awal siaran anda mengucapkan "assalamu'alaykum", atau mendoakan pendengar agar mereka senantiasa sehat dan bahagia. MasyaAllah, sungguh bahwa salam atau doa seperti itu merupakan perihal yang sudah baik dan benar. Lalu mengapa di tengah siaran anda malah merusaknya dengan mengomunikasikan kalimat yang di anggap lumrah saat ini, misalnya; "Selingkuh itu indah ya... atau, selingkuhan lo syapa bow..!?" #_@ Astaghfirullah, tidak pahamkah anda bahwa selingkuh itu adalah perbuatan zina, sedangkan mendekati zina saja sudah dilarang..!? (Qs. al-Israa' {17}:32). Dengan menyepelekan masalah yang serius seperti itu, sesungguhnya anda sudah melenyapkan keberkahan Allah atas pekerjaan siaran yang menjadi profesi anda..!!

Padahal maaf saja, rasanya saya belum keliru jika mengatakan; bahwa belum ada orang di Indonesia yang menjadi kayaraya lantaran ia [cuma] bersiaran di suatu radio, meski pun profesi ini telah dilakoninya seumur hidup..!! Jika dengan bermaksyiat [mencampur aduk haqq dengan bathil] hanya menghasilkan sesuatu yang ala kadarnya, tidakkah anda merasa khawatir atau takut, karena di akhirat nanti anda akan lebih hina—sengsara—bahkan celaka..!?

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. TIADA SUATU UCAPAN PUN YANG DIUCAPKANNYA, MELAINKAN ADA DI DEKATNYA MALAIKAT PENGAWAS YANG SELALU HADIR." (Qs. Qaaf {50}:16-18).

Subhanallah, Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang benar-benar menggunakan akal dan kecerdasannya, adalah kaum yang paham dan tahu persis mana perbuatan yang membawa UNTUNG atau mana perbuatan yang membawa RUGI...

 

Buya Dive The Radioman

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun