Mohon tunggu...
Yose
Yose Mohon Tunggu... Administrasi - Agen Asuransi

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Implan Gigi 2024

9 Maret 2024   13:14 Diperbarui: 9 Maret 2024   13:16 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya harus memakai rompi sebelum rontsen gigi (Dok. pribadi)

Dua gigi geraham bagian sisi kiriku sudah tanggal sejak lama sehingga saya hanya bisa mengunyah makanan menggunakan gigi geraham bagian kanan. Dan sebenarnya saya juga sudah terbiasa makan hanya menggunakan sisi sebelah kanan saja dan tidak perlu melakukan namanya implan gigi segala.

Tapi salah seorang kakakku yang barusan menjalani implan gigi, menyarankan aku untuk segera melakukan implan gigi, paling tidak pergi test dulu, karena tidak semua orang bisa implan gigi, karena kondisi tulang gigi tiap orang itu berbeda-beda.

Karena mahal dan takut sakit, saya pun tidak melakukan implan gigi tersebut. Dan awal tahun 2024 ini,  saya tiba-tiba merasakan sakit gigi persis di sebelah bagian yang ompong tersebut. Dan karena waktu itu masih suasana libur, jadi dokter gigi langganan saya pun tutup.

Akhirnya saya mencoba mendatangi dokter yang sebelumnya menangani proses implan gigi kakak saya. Dan setelah di periksa, ternyata gigi yang sakit itu perlu perawatan syaraf gigi. Kemudian dilakukan perawatan syaraf dan setelah selesai perawatan syaraf gigi, saya bertanya ke dokter gigi tersebut, apakah lokasi gigi saya yang ompong itu bisa di implan gigi. Dokter tersebut langsung mengatakan bisa, karena tulang gigi saya begitu lebar dan kelihatan kuat, sehingga dokter itu yakin kalau saya bisa melakukan implan gigi. Kemudian sang dokter memberikan saya surat pengantar untuk melakukan rontgen mulut saya di klinik terdekat.

Alat rontgen gigi (Dok. pribadi)
Alat rontgen gigi (Dok. pribadi)

Saya melakukannya di klinik Pramita dengan biaya 1,4 juta setelah diskon. Proses rontgen hanya memakan waktu 15 menit. Dan hasil rontgen di kirimkan langsung untuk dokter gigi saya.

Dan setelah melakukan rontgen, saya kembali mengunjungi dokter gigi tersebut. Dan drg mengatakan kalau berdasarkan hasil rontgen, kemungkinan ada kista di gigi saya yang sedang dilakukan perawatan syaraf. Dan akan di upayakan perawatan supaya tidak perlu menjalani operasi pengangkatan kista. Trus kabar buruk yang kedua adalah ada sisa akar gigi saya sebelumnya yang tidak terangkat saat saya melakukan pencabutan gigi sebelumnya. Tapi itu bisa sekalian dilakukan saat saya akan melakukan operasi implan gigi nantinya.

Dan setelah tertunda beberapa saat, karena si dokter lebih fokus untuk perawatan syaraf pada gigi saya yang bermasalah, akhirnya masa itu pun tiba, saya pun bisa melakukan operasi implan gigi. Senang karena ketakutan saya akan operasi ini akan segera menghilang. Jujurnya setiap mendekati jadwal kunjungan ke dokter gigi ini, rasa cemas selalu datang menghampiri saya. 

Dan hari itu, setelah saya didalam ruangan si dokter, gusi saya di olesi anastesi, kemudian dokter menyuntikkan anastesi. Dan setelah gusi dan bibir saya mulai kebas, dokter mulai melakukan operasi penanaman implan gigi di mulut saya.

Saya sama sekali tidak merasakan sakit apapun, cuma agak terganggu dengan suara mesin bor gigi saat drg tersebut melakukan pengeboran tersebut. Operasi berjalan sekitar 1,5 jam dan akhirnya selesai dan saya boleh pulang. Operasi dilakukan jam 1 siang dan selesai jam 2.45, kemudian saya menyetir ke apotik untuk membeli obat yang di resepkan si dokter yaitu berupa antibiotik, anti radang dan pereda nyeri.

Sesaat setelah saya membeli obat, langsung saya minum sebutir obat pereda nyeri. Dan ketika tiba di rumah, pengaruh obat bius mulai menghilang dan rasa nyeri mulai datang. Dan untunglah saya cuma merasakan nyeri sekitar 15 menit karena obat saya mulai bekerja. Nyeri tersebut pun hilang.

Malamnya saya makan malam seperti biasa, cuma di usahakan tidak menggunakan sisi yang sedang terluka. Habis makan saya kumur dengan betad*n* ( tidak disarankan menggunakan merk List*r*ne, yang mana saya tidak tahu sebabnya ). Habis kumur lalu saya olesi gel yang di kasih pak dokter di area luka habis operasi.

Dan hebatnya, malam itu saya tidak merasakan lagi nyeri di lokasi operasi, meskipun menurut saya harusnya khasiat obat pereda nyeri saya sudah tidak lagi bekerja. Dan malamnya saya tertidur di jam 9an, karena ngantuk berat.

Keesokan harinya, saya bangun pagi seperti biasa dan berolahraga jalan kaki saja, saya tidak berani lari seperti biasanya. Dan hebatnya tidak ada rasa nyeri yang saya rasakan pagi itu. Tapi pipi saya sedikit bengkak.

Dan sorenya, saya lupa persis jam berapa, saya mulai merasakan nyeri di lokasi operasi tersebut, nyeri yang awalnya tidak mengganggu, sampai akhirnya mulai mengganggu dan saya atasi dengan minum pereda nyeri dan akhirnya berhasil mengatasi nyeri di lokasi operasi tersebut.

Jangan implan gigi deh kalau takut sakit, tapi jujurly, rasa sakitnya tidak seperti sakit gigi yang nyeri dan berdenyut-denyut sih, ini lebih kayak rasa kebas karena ada sesuatu didalam gusi kita.

Hari ke 3 dan ke 4 juga sama, sedikit sakit di lokasi operasi, saya atasi dengan minum pereda nyeri

Hari ke 5 mulai membaik, saya bertahan untuk tidak minum obat pereda nyeri, karena sakitnya bisa di tahan

Hari ke 6, hari ini dan rasa sakitnya mulai hilang, jadi saya mulai bisa berkonsentrasi bekerja seperti biasa dan semoga bertahan ya.

Dan saya ingin ini segera berakhir karena saya capek makan hanya dengan 1 sisi karena takut mengganggu lokasi operasi tersebut. Makan dengan satu sisi membuat rasa makan jadi kurang puas sih, rasanya ada yang kurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun