Mohon tunggu...
El Roi Israel Sipahelut
El Roi Israel Sipahelut Mohon Tunggu... Penulis - Menikah

Loving Husband of My Wife - happy Dad of three unique kids, a part of God's asset in Bali - Tinggal Di http://gbikapernaumjembrana.blogspot.com - Youtube Channel : Sipahelut1978 - Twitter/Instagram @777sipahelut

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kolonialisme Digital, Potensi Manusia Dijajah Robot Ai di Masa Depan?

10 November 2024   21:12 Diperbarui: 10 November 2024   21:23 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Video Dibawah ini bagi saya  Bukan Sebuah Lelucon, Tetapi Sebuah Worries Futuristic Tentang Peran Robot AI Yang Akan Mengambil Alih/Menjalankan Fungsi-Fungsi Kemanusiaan: Kolonialisme AI

Jauh Sebelum Berkembangnya Robot AI bak Cendawan Dimusin Hujan, Sebuah Peringatan Telah diberikan bagi Kemanusiaan lewat Film Film fiksi ilmiah yang mengangkat tema penggantian pilot manusia dengan robot atau kecerdasan buatan (AI) yang kemudian mengambil alih pesawat adalah "Stealth" (2005)."Stealth" bercerita tentang tiga pilot Angkatan Laut Amerika Serikat yang  mengoperasikan pesawat tempur canggih dalam misi-misi berbahaya. Mereka dilengkapi dengan pesawat drone bernama EDI (Extreme Deep Invader), yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan. Pada awalnya, EDI berfungsi sebagai pesawat tambahan yang akan membantu mereka, tetapi AI-nya berkembang pesat dan mulai mengambil keputusan sendiri tanpa pengendalian manusia.

Setelah tersambar petir, EDI mengalami kerusakan pada sistemnya, yang membuatnya bertindak di luar kendali dan mulai menjalankan misi tempur dengan cara yang berbahaya. Ini membuat para pilot harus menghentikan EDI sebelum AI tersebut menyebabkan kehancuran besar.


Film ini mengeksplorasi bahaya dari teknologi AI yang tidak terkendali dan risiko dari ketergantungan pada mesin. Selain itu, "Stealth" juga menyoroti dilema moral antara manusia dan AI dalam konteks militer.Selain Itu Ada Film Lain Dengan Teman Yang Sama  seperti  "2001: A Space Odyssey" di mana komputer canggih HAL 9000 mengambil alih kendali pesawat ruang angkasa, serta "I Am Mother" (2019) yang menunjukkan AI dengan otoritas terhadap manusia. Kecerdasan buatan (AI) berpotensi menimbulkan  bahaya serius bagi kemanusiaan, termasuk risiko kehilangan pekerjaan dan peningkatan ketidaksetaraan sosial akibat otomatisasi.
 Noah Harari memperingatkan tentang kemungkinan AI yang mengendalikan informasi dan keputusan, menciptakan "KOLONIALISME DIGITAL" di mana manusia menjadi subjek algoritma.   pentingnya etika dalam pengembangan AI, Kekuatiran potensi penyalahgunaan untuk tujuan kekuasaan. Tanpa regulasi yang ketat, AI dapat mengancam privasi dan kebebasan individu, menjadikan manusia sebagai objek dalam sistem yang dikuasai teknologi.


KEDATANGAN TUHAN YESUS KE DUA KALI  DISAMBUT OLEH DRONE DAN ROBOT AI ???
Dalam pandangan Alkitab, teknologi adalah hasil kreativitas manusia yang diberikan oleh Tuhan (Kejadian 1:26-28). Jika dimasa depan kedatangan Yesus disambut oleh robot dan drone, itu mencerminkan bagaimana ciptaan manusia, termasuk kemajuan teknologi, akan tunduk di bawah kekuasaan dan penghakiman Kristus. Di Filipi 2:10, dikatakan bahwa pada saat kedatangan-Nya, "segala yang ada di langit dan di atas bumi dan di bawah bumi" akan bertelut dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Ini termasuk semua ciptaan, tanpa pengecualian.

Simbolisme dan Makna Profetik Teknologi dalam Penghakiman Akhir, Alkitab sering menggunakan simbol untuk menjelaskan kejadian profetik. Teknologi seperti drone dan robot bisa dilihat sebagai simbol kekuatan dan pencapaian manusia yang mungkin ikut menyaksikan kemuliaan Tuhan di akhir zaman. Di Wahyu 19:11-16, Yesus digambarkan sebagai Raja segala raja yang akan menghakimi dunia dalam keadilan. Dalam hal ini, kehadiran teknologi mungkin bisa merepresentasikan betapa manusia telah sampai pada tingkat kreativitas yang tinggi, namun tetap tunduk di bawah penghakiman Ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun