Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan Tiba, Persiapkan Diri Menyambut Bulan Mulia

17 Maret 2023   17:38 Diperbarui: 17 Maret 2023   17:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulan Suci Ramadan. Sumber : https://id.theasianparent.com/arti-ramadan-kareem

Ketika seseorang berperang maka dia akan membawa senjatanya, begitu pula seorang mukmin ketika menghadapi kehidupan maka penting bagi kita untuk senantiasa berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Doa adalah ibadah yang paling agung yang menunjukkan kerendahan seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dia menengadahkan kedua tangannya kepada Allah agar segala permohonannya dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam urusan dunia kita diperintahkan berdoa kepada Allah maka dalam urusan beragama, dalam urusan akhirat kita juga diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala agar kita senantiasa berdoa.

Ketika kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sekarang di bulan Sya'ban agar disampaikan umur kita ke bulan Ramadan maka jangan lupa untuk berdoa agar dimudahkan dalam beramal saleh dan dimudahkan juga agar semua amal ibadah kita diterima.

Selanjutnya persiapan ketiga yang harus perhatikan adalah bergembira dengan datangnya bulan Ramadan.

Bulan Ramadan termasuk karunia dan bentuk kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadap umat ini. Umat yang sangat pendek umurnya namun dengan hadirnya bulan Ramadan maka mereka bisa memakmurkan amal saleh yang mereka bisa mendapatkan keutamaan lailatul qadar yang ibadahnya lebih baik daripada 1000 Bulan.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Q.S. Yunus:58)

Maka termasuk dari rahmat dan karunia Allah subhanahu wa ta'ala yang kita harus sambut dengan gembira adalah saat datangnya bulan Ramadan. Bulan suci, bulan penuh ampunan, keberkahan, dan kemuliaan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Semua muslim ingin ketika ia keluar dari bulan Ramadan dalam keadaan bersih, suci, diampuni, diberkahi dan dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Kemudian persiapan yang keempat adalah dengan menunaikan puasa yang wajib ketika ada ketinggalan pada tahun sebelumnya.

Ini biasanya terjadi pada para muslimah karena mereka sebagian besar pasti akan meninggalkan puasa karena adanya haid maupun nifas. Bagi para laki-laki, hanya dengan alasan syar'i ia boleh tidak berpuasa Ramadan.

Dari Abu Salamah, ia mendengar 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan, "Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya'ban."  (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146)

Imam Ibnu Hajar menyimpulkan dari perkataan ini menunjukkan bahwasanya tidak boleh untuk mengakhirkan Qada sampai kepada Ramadan berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa utang puasa wajib hukumnya ditunaikan paling lama pada bulan Sya'ban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun