Kita banyak mendapati masyarakat sering kali melakukan ziarah kubur. Bahkan ada yang bersama rombongan untuk melakukan ziarah ditempat tertentu. Tak jarang, ziarah yang dilakukan bisa menempuh jarak antar kota antar propinsi.
Lantas, apakah ziarah kubur bermanfaat?
Diantara sunnah yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan diperintahkan adalah ziarah kubur. Diriwayatkan dari sahabat Buraidah Radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Saya pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi makam ibunya, maka berziarahlah, karena (berziarah kubur itu) dapat mengingatkan akhirat." (HR. Tirmidzi no. 1054, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Pada awal-awal Islam, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memang melarang kaum muslimin untuk melakukan ziarah kubur. Mengapa demikian? Karena pada masa yang dekat dengan zaman Jahiliyah, banyak umat-umat terdahulu terjerumus dalam kesyirikan.
Diantara penyebab timbulnya kesyirikan saat berziarah adalah berlebih-lebihan dalam mensikapi kuburan. Syaikh Muhammad At Tamimi di dalam kitabut tauhid menjelaskan bahwasanya penyebab kekufuran anak manusia dan mereka meninggalkan agamanya adalah berlebih-lebihan terhadap orang Shalih.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, suwa', yaghuts, ya'uq, dan nasr." (QS. Nuh: 23)
Dalam kitab Shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma tentang firman Allah Ta'ala diatas, Ia berkata, "Itu adalah nama laki-laki saleh dari kalangan kaum Nuh 'alaihis salam. Saat mereka wafat, maka setan membisikkan mereka untuk membuatkan patung-patung di majlis-majlis mereka (berkumpul) dan memberinya nama dengan nama-nama orang saleh itu. Mereka pun melakukannya, namun masih belum disembah, tetapi setelah mereka wafat dan ilmu (agama) dilupakan, maka patug-patung itu pun disembah."
Sebagaimana yang terjadi pada umat Nasrani yang berlebih-lebihan kepada Nabi Isa, orang-orang Yahudi yang berlebih-lebihan kepada Uzair Alaihisalam dan sebagaimana kesesatan serta kesyirikan yang terjadi pada kaum Nabi Nuh Alaihisalam, maka pada awal Islam Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam melarang para sahabat untuk melakukan ziarah kubur.
Tatkala akidah para sahabat telah kuat, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan kepada mereka untuk melakukan ziarah kubur karena pada ziarah kubur memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah manfaat untuk yang berziarah dan manfaat bagi yang diziarahi.
Manfaat bagi peziarah kubur yaitu melembutkan hati, menghilangkan kesombongan, menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan mengingatkan kepada kematian dan hari akhirat.
Ziarah kubur juga bermanfaat untuk orang yang dikubur. Orang yang meninggal akan mendapatkan manfaat dari doa-doa yang kita panjatkan. Kita dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah meninggal baik ketika ziarah kubur maupun dimanapun kita berada karena kita yakin bahwa siapapun dia maka ia tak luput dari salah dan lupa.
Disyariatkan pula untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju pemakaman, kemudian mengatakan, "Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian wahai penghuni kampung kaum mukminin. Sesungguhnya insya Allah kami akan menyusul kalian" (HR. Abu Dawud no. 3237, An-Nasa'i no. 150, dan Ibnu Majah no. 4306, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Kita diperintahkan untuk mendoakan orang yang mati dan bukan berdoa meminta kepada orang yang mati. Sebab yang paling dibutuhkan oleh orang yang mati adalah doa-doa kita, karena orang yang mati sudah tidak bisa beramal lagi. Maka amalan-amalan orang yang hidup diantaranya doa-doa inilah yang dibutuhkan oleh mereka.
Adakah Ziarah kubur yang terlarang?
Ziarah kubur termasuk kesyirikan ketika peziarah berdoa meminta langsung kepada penghuni kubur, bukan kepada Allah Ta'ala. Ini termasuk syirik akbar yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.
Biasanya batas antara meminta kepada penghuni kubur dan meminta kepada Allah sangat tipis. Hal ini karena syaitan menghiasi sesuatu yang buruk ini dengan dalih, "biar dapat syafaat orang salih".
Namun harus diakui, bahwa kebanyakan kaum muslimin saat ini memiliki tauhid yang belum kokoh. Hal ini berakibat pada banyaknya kaum muslimin yang ziarah ke makam orang sholih dengan niatan tidak mendoakan mereka namun ingin mendapatkan keberkahan mereka.
Semoga Allah Ta'ala senantiasa menjaga niat kita saat akan melakukan ziarah kubur agar bermanfaat untuk yang berziarah dan manfaat pula bagi yang diziarahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H