Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Jimat Dilarang dalam Islam?

2 Maret 2023   11:49 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:48 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa larangan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam terkait jimat

  • Dari 'Imron bin Hushain radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat di lengan seorang pria gelang yang dinampakkan padanya. Pria tersebut berkata bahwa gelang itu terbuat dari kuningan. Lalu beliau berkata, "Untuk apa engkau memakainya?" Pria tadi menjawab, "(Ini dipasang untuk mencegah dari) wahinah (penyakit yang ada di lengan atas)". Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda, "Gelang tadi malah membuatmu semakin lemah. Buanglah! Seandainya engkau mati dalam keadaan masih mengenakan gelang tersebut, engkau tidak akan beruntung selamanya." (HR. Ahmad 4: 445 dan Ibnu Majah no. 3531);
  • Dari 'Uqbah bin 'Amir, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah (jimat), maka Allah tidak akan menyelesaikan urusannya. Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada kerang (untuk mencegah dari 'ain, yaitu mata hasad atau iri, pen), maka Allah tidak akan memberikan kepadanya jaminan" (HR. Ahmad 4: 154);
  • Dalam riwayat lain disebutkan, "Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik" (HR. Ahmad 4: 156).

Dari hadis ini para ulama menyimpulkan hukum menggunakan jimat hanya berkisar antara dua kemungkinan, bisa jadi dia terjatuh pada Syirik besar dan minimal dia terjatuh pada Syirik kecil.

Seseorang yang memakai jimat bisa jadi dia terjatuh pada Syirik besar apabila dia katakan jimat itulah yang menolongnya, jimat itulah yang memperlancar rezekinya bukan lagi Allah yang menolongnya dan bukan lagi Allah yang memperlancar rezekinya.

Jimat menjadi sebuah Syirik kecil ketika dia katakan jimat itu sebagai sebab. Dia masih percaya Allah yang memperlancar rezekinya dan Allah yang menolongnya namun dia katakan pertolongan tersebut datang dari Allah disebabkan oleh jimat yang dia bawa.

Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim (43: 179), dari Hudzaifah, di mana ia pernah melihat seseorang memakai benang untuk mencegah demam, kemudian ia memotongnya. Lantas Hudzaifah membacakan firman Allah Ta'ala, "Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)." (QS. Yusuf: 106)

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan Taufik dan hidayahnya agar kita selalu di atas jalan yang benar dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu melindungi kita dimanapun dan kapanpun kita berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun