Kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh dan terus menerus memperbaiki niat. Dengan niat yang lurus dan perjuangan yang gigih, Insya Allah akan ada jalan bagi kita untuk senantiasa melakukan perbaikan diri.
Belajar
Setelah menentukan niat yang lurus, maka kita perlu belajar. Kita pelajari tentang akhlak mulia, serta faktor-faktor pembentuk akhlak mulia tersebut. Tak lupa untuk lebih sering membaca atau mendengarkan kisah Nabi atau Sahabat yang memiliki akhlak mulia sehingga kita lebih termotivasi.
Kenali Akhlak yang Buruk
Tak hanya belajar tentang akhlak yang mulia, namun kita juga perlu belajar untuk mengenali akhlak yang buruk. Tujuannya jelas agar kita tau akhlak yang buruk tersebut dan sebisa mungkin untuk menjauhinya.
Praktik
Saat tiga modal awal sudah ada, maka langkah berikutnya yaitu kita perlu untuk mempraktikannya. Apakah mudah? Tentu tidak. Apalagi biasanya watak itu sudah sangat melekat pada diri ini. "Dan barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia."Â (Q.S As-Syura: 43)
Mengajak Orang Lain
Bagian akhir dari usaha kita untuk bisa memperbaiki watak yang buruk adalah dengan mengajak orang lain untuk berakhlak mulia. Hal ini dapat kita gunakan sebagai pacuan kepada diri kita sendiri agar dapat mempraktikan akhlak mulia dalam keseharian.
Semoga Allah memberikan kepada kita taufik agar senantiasa menjaga kita dari perbuatan buruk dan tercela sehingga tidak ada lagi yang tersakiti baik karena lisan maupun perbuatan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H