Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ingin Bahagia? Jagalah 4 Waktu Ini

22 Februari 2023   11:40 Diperbarui: 22 Februari 2023   11:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahagia itu... (Sumber: Instagram fatos_boz)

Waktu terbaik untuk melakukan muhasabah diri adalah sebelum tidur. Apa yang sudah diperbuat selama seharian, apakah ada perasaan yang tersakiti oleh lisan ini, apakah ada perbuatan yang tidak menyenangkan kepada orang lain, apakah ada janji yang diingkari, apakah hari ini lebih banyak orang senang bertemu kita atau malah ada yang marah karena sikap kita, semua itu harus mulai kita renungkan. 

Semakin kita banyak melakukan koreksi pada diri ini, maka kita akan semakin berhati-hati dalam berbuat. Dan jangan lupa untuk selalu meminta kepada Allah agar kita bisa dimudahkan pada hari perhitungan nanti.

Ketiga, Waktu untuk keluarga, saudara dan orang-orang sholih

Setelah kita berusaha senantiasa menyempatkan waktu untuk berdua dengan Allah dan selalu berusaha untuk melakukan koreksi pada diri sendiri, maka waktu berikutnya adalah waktu kita untuk keluarga, saudara serta orang-orang sholih. 

Seringkali kita disibukan dengan pekerjaan. Berangkat pagi pulang malam. Saat sampai di rumah, anak dan istri hanya mendapatkan sisa tenaga yang seringkali sudah tidak ada lagi gairah untuk menemani mereka. Padahal justru merekalah alasan terbesar kita untuk tetap semangat dalam mencari rizki yang halal. Maka perlu kita koreksi lagi, jangan sampai pekerjaan kita melalaikan kita dari beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang tercinta.

Kenapa kita harus menjaga waktu dengan mereka? Karena orang-orang terdekatlah yang bisa mengoreksi kesalahan-kesalahan kita, menyampaikan aib-aib kita dengan penyampaian yang beradab. 

"Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lainnya, dan seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, mencegah hilangnya pekerjaan dan harta saudaranya, serta menjaga segala urusan saudaranya ketika tidak berada di tempat" (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al-Albani)

Saat kita bisa memiliki teman orang-orang yang sholih, maka kemungkinan kita juga akan ikut menjadi bagian orang sholih tersebut. Selain itu, kemungkinan kita untuk berada di majelis ghibah lebih sedikit karena orang-orang sholih lebih suka membicarakan tentang ilmu agar menambah keimanan daripada memakan bangkai saudaranya. 

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Keempat, Waktu untuk hobi

Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan, haruslah memiliki hobi. Sesuatu yang ia sukai untuk dilakukan, dan dengannya ia merasa lebih baik. Jangan sampai kita hanya sibuk dengan pekerjaan hingga seperti tidak sempat untuk melakukan hobi kita. Dan jangan pula berlebihan sehingga kita terus menerus melakukan apa yang kita sukai namun malah menjadikan lalai dengan keluarga bahkan lalai dari mengingat Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun