Menikah memang sesuatu yang dianggap sakral, bahkan setiap orang hanya ingin melakukan pernikahan sekali seumur hidup. Untuk itu ada banyak hal yang kemudian perlu dipersiapkan agar pernikahan tidak dipenuhi dengan kegalauan.Â
Kalau pacaran galau dikit putus, bosen dikit putus, dan hal-hal yang berbau putus lainnya namun beda cerita jika sudah menikah.
Saat-saat sebelum menikah mungkin wanita dengan sikap labilnya akan banyak mengatakan putus tapi saat sudah menikah maka laki-laki memiliki power lebih besar dari sekedar kata putus. Ya, Cerai. Jika wanita berkata cerai ribuan kali, itu tidak ada maknanya namun saat laki-laki yang mengucapkan segalanya akan berakhir.
Untuk itu, perlu adanya persiapan yang matang dari seorang laki-laki untuk memutuskan menikah. Matang bukan persoalan usia, tapi lebih kepada bagaimana sikap seorang laki-laki menghadapi masalah serta bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.
Matang juga perlu persiapan. Bahkan saat itu juga jika diajak menikah maka laki-laki yang sudah matang akan dengan tegas memutuskan kapan ia menikah. Bukan yang masih berkata, "nanti ya..." atau "kita jalani aja dulu".
Ada beberapa hal penting yang memang perlu dipersiapkan seorang laki-laki agar dapat matang dan mantap dalam menjalani bahtera pernikahan.
Belajar Dalam Segala Bidang
Jika ada pepatah yang mengatakan, "Belajar sejak dalam ayunan hingga ke liang lahat" maka sudah selayaknya kita tidak pernah berhenti untuk belajar. Hal dasar yang perlu dipelajari adalah persoalan Agama. Inilah pondasi utama untuk bisa mengarungi bahtera pernikahan.
Belajar agama tidak harus melalui pondok pesantren. Bisa lewat kajian di masjid atau dengan berteman bersama orang orang yang senantiasa hatinya terpaut dengan masjid. Jika seorang laki-laki sudah mengetahui ilmu tentang pernikahan, maka pernikahan itu akan bernilai ibadah.
Dengan dasar agama yang baik, maka seorang laki-laki akan dapat bersikap bijaksana. Sebagai nahkoda, laki-laki memang dituntut untuk bisa memimpin. Dalam kepemimpinannya, seorang laki-laki juga harus bisa menentukan arah kemana jalan pernikahannya. Disinilah kematangan seseorang akan menentukan segala keputusan yang diambil.
Tidak hanya soal agama. Belajar tentang ilmu dunia juga tidak kalah pentingnya. Jika agama untuk menjadi bekal spiritual, maka ilmu dunia untuk menjadi pegangan tentang apa yang bisa dan akan dilakukan.Â
Pengetahuan yang luas akan mempermudah kita dalam berkomunikasi dengan pasangan. Kita tidak akan tahu pasangan kita nantinya seperti apa, jadi sebagai seorang laki-laki setidaknya kita selalu nyambung jika berkomunikasi dengan pasangan.
Bukan Pekerjaan Tetap, Tapi Tetap Bekerja
Mungkin salah satu hal yang masih menjadi tolak ukur seorang laki-laki saat ingin menikah adalah memiliki pekerjaan tetap. Padahal hal ini tidaklah menjadi suatu keharusan. Kunci yang sesungguhnya adalah senantiasa mau bekerja.
Pemikiran laki-laki yang sudah matang dengan yang masih belum ingin menikah adalah cara mengatur keuangannya. Jika dalam mengelola penghasilan masih selalu habis, tidak ada tabungan, maka pengelolaan yang seperti ini harus diubah.
Setidaknya mulai dari sekarang kita harus menabung, uang gajian jangan hanya untuk memenuhi gaya hidup. Jika sudah siap menikah, maka sejak dari dini harus menabung. Ingat, biaya nikah itu mahal. Kalaupun ada yang murah, sisanya kan bisa buat biaya setelah nikah.
Satu hal yang perlu diingat, "Jangan menikah dengan uang hutang, jika itu terjadi maka kamu sudah memulai kehidupan baru dengan begitu berat."
Cari Jodoh yang Cocok
Ini perkara paling penting. Seharusnya ini bagian terakhir, bukan jadi bagian pertama. Kesalahan yang banyak terjadi saat ini adalah mereka sibuk mencari jodoh sedangkan mereka lupa dengan poin-poin diatas.Â
Jika jodoh sudah ada namun kita belum siap secara sifat, sikap, kepribadian dan keuangan maka siap-siap saja dia menikah dengan orang lain.
Jangan cuma berjanji, atau nanti nanti. Wanita butuh kepastian. Jodoh yang cocok itu bukan hanya yang tinggi, putih, mulus, cantik, selebgram, mandiri, dan anak orang kaya.
Jodoh yang cocok itu yang pas buat kita. Misalnya, dalam hal agama. Jika kita sudah belajar banyak tentang agama maka kita bisa memilih jodoh yang agamanya baik. Jika kita tidak mempersiapkan diri sejak awal, yang terjadi hanyalah "Seandainya" alias semua hanya khayalan.
Visi Misi juga tak kalah penting. Wanita yang cocok itu saat visi misi dalam kehidupan berumah tangganya sama. Jika sudah sama maka untuk meraih visi misi tersebut bisa dilakukan bersama.Â
Saling mendukung dan saling mendoakan. Inilah kecocokan yang utama, karena hakikat visi misi dalam pernikahan akan menentukan arah pernikahan itu sendiri.
Jadi bagi kalian yang ingin segera menikah, maka ada baiknya untuk melakukan saran saran diatas. Memantapkan diri dengan ilmu dan mempersiapkan keuangan adalah faktor yang harus didahulukan. Jika sewaktu-waktu jodoh itu datang, kita tidak akan pernah ragu lagi menjawab kapan akan menikah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H