Sekitar pukul 11:00 namaku di panggil untuk mengikuti tes kesehatan. Syukurlah, hasil tes dokter memberikanku izin untuk mengikuti tes kebugaran. Aku tertidur sejenak di serambi masjid dan tak lama berselang semua peserta yang mengikuti tes kesehatan dipanggil untuk memasuki aula menunggu giliran tes kebugaran.
Setelah seharian menunggu akhirnya namaku dipanggil juga. Ternyata aku masuk kedalam kelompok terakhir yang melakukan tes kebugaran hari itu. Setelah mengenakan kaos bernomor punggung, akhirnya tes kebugaran dimulai. Aku mendapati para orang tua berteriak memberikan semangat pada anak mereka.
Pelan tapi pasti. Aku bersyukur bisa mendapatkan 6,5 putaran pada lari 12 menit dan tidak menemui kendala pada tes Shuttle Run.Setelah selesai tes aku langsung beranjak pulang mengingat malam harinya aku harus tetap bekerja.
Setelah berdesak-desakan di Kereta Rel Listrik (KRL) dan terjebak macet di daerah Bekasi akhirnya aku tiba di Purwakarta pukul 21:00. Sungguh hari yang sangat melelahkan. Selang satu jam kemudian aku berangkat bekerja. Rasanya mata sudah tidak bisa terbuka dan kaki sudah tak ingin berjalan.
Seminggu kemudian hasil tes kesehatan dan kebugaran keluar. Syukur Alhamdulillah namaku tercantum pada pengumuman itu. Saat aku lihat ternyata lokasi pendidikanku adalah Pontianak. Setelah berkonsultasi dengan orang tua akhirnya aku memutuskan untuk mengambil kuliahku di PKN STAN dan meninggalkan pekerjaanku.
Waktu yang sangat sempit membuatku takut untuk mengajukan pengunduran diri. Sehari setelah pengumuman aku langsung menemui Manager Departement dan membicarakan tentang kuliahku. Syukurlah beliau mengerti maksudku. Tanpa dipersulit akhirnya aku diberikan izin untuk melanjutkan pendidikan.
Ternyata setelah pengumuman, masih ada berkas yang harus dilengkapi. Syukurlah dalam waktu sehari aku bisa menyelesaikan semuanya. Setelah semua berkas yang disyaratkan untuk daftar ulang lengkap, aku langsung memesan tiket pesawat. Ternyata harganya cukup mahal. Mungkin karena aku pesan untuk penerbangan besok jadi harganya lumayan tinggi ditambah lagi waktu itu Pontianak sedang dilanda bencana kabut asap.
Rute penerbanganku adalah Semarang -- Pontianak dan transit di Jakarta. Ternyata penerbangan pertama dari Semarang harus delayselama tiga jam yang mengakibatkan aku tak bisa terbang ke Pontianak karena pesawat transitku di Jakarta sudah berangkat. Alhasil aku menghubungi pihak maskapai dan beruntung pihak maskapai mau mengganti tiketku dan menyediakan hotel untukku.
Harap-harap cemas. Ya, mungkin kami semua para penumpang dengan tujuan Pontianak meresa demikian. Pasalnya sejak pagi hari penerbangan tujuan Pontianak semuanya delay bahkan beberapa terpaksa dibatalkan. Waktu daftar ulang hanya dua hari dan hari itu adalah hari kedua.
Sekitar pukul 13:30 akhirnya pesawatku mendapat izin untuk terbang. Ini adalah kali pertamaku menggunakan pesawat terbang. Syukurlah penerbangaku lancar meski saat keluar dari kabin pesawat nafasku terasa berat karena memang kabut disini sangat tebal.
Pertama kali aku melihat Balai Diklat Keuangan Pontianak, jujur saja aku sangat terkejut. Bangunan tua, kecil dan terbuat dari kayu. Apakah benar aku akan kuliah disini? Ternyata aku tidak salah tempat. Memang keadaannya sangat memperihatinkan.