Dari sinilah ia mulai bertransformasi. Ditertawakan, diejek, bahkan dibilang sok sokan sudah menjadi makanannya. Dan akhirnya, empat tahun sejak niat itu di buat, ia mampu mewujudkan keinginannya untuk keluar negeri. Lebih dari itu, sekarang kemampuannya sudah bisa dibilang expertmelebihi orang yang tes TOEFEL-nya tinggi tapi kemampuannya rendah.
Saya yakin ada banyak kisah di balik sebuah pembelajaran Bahasa inggris. Lalu, apa kisah kompasianer?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!