Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menempati Shaf Terdepan Pada Tahun ke-20 Lebaran

7 Juli 2016   14:38 Diperbarui: 7 Juli 2016   14:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah saya bermimpi apa, yang jelas tak pernah terbayang sebelumnya. Seperti biasa, saya berangkat pukul 05:30. Berangkat sendiri dengan menggunakan motor, jalanan terlihat begitu sepi. Setelah 20 menit berkendara, akhirnya saya sampai di masjid agung. Terlihat sangat gagah, dan begitu megah.

Namun suasananya masih sepi, walaupun hilir mudik para jamaah sudah terlihat banyak. Saat saya masuk ke ruang utama masjid, mungkin baru seperempatnya yang terisi. Saya mencoba berjalan melewati para jamaah dan ternyata saya bisa mendapat shaf terdepan.

Sungguh tidak menyangka, ternyata di tempat orang malah bisa berada di shaf terdepan. Di masjid terbesar di Kalimantan barat ini menjadi saksi sejarah baru untuk saya. Jika selama ini saya bertanya tanya siapa yang berada di shaf depan, maka sekarang sudah terjawab. Ternyata bukan ustad, kyai, habib, alim ulama, yang jelas siapa yang mau datang awal dan berjalan melewati jamaah yang menyebar, itulah yang berada di shaf terdepan.

Keutamaan berada di shaf terdepan

Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580).

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang di shaf awal, dan muadzin itu akan diampuni dosanya sepanjang radius suaranya, dan dia akan dibenarkan oleh segala sesuatu yang mendengarkannya, baik benda basah maupun benda kering, dan dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya” (HR. Ahmad dan An Nasa’i dengan sanad yang jayyid).

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang di shaf pertama, atau di beberapa shaf yang awal” (HR. Ahmad dengan sanad yang jayyid).

Dengan berbagai keutamaannya, alangkah baiknya kita selalu berusaha agar bisa mendapat shaf awal. Mungkin jika solat jamaah biasa akan lebih mudah, terutama jika solat subuh, dhuhur dan ashar karena jamaahnya sepi.

Apakah Kompasianer ingin mendapat keutamaan itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun