Pom Bensin
Jarangnya pom bensin di jalur pantura brebes juga memperparah keadaan. Dijalan tol, rest area yang minim pom bensin juga membuat keadaan begitu buruk. Habisnya bahan bakar di beberapa pom bensin juga memburuk keadaan pemudik di Brebes. Salah satu teman saya mengaku, membeli 4 liter bahan bakar eceran dengan harga Rp 150.000,00. Sungguh harga yang tidak wajar.
U Turn
Putar balik arah atau U turn juga ikut membuat Brebes menjadi macet. Beberapa U turn memang di tutup namun U turn yang dibuka juga membuat kemacetan tersendiri. U turn menghambat laju kendaraan yang sedang mudik. Hal ini juga di akui oleh gubernur jawa tengah.
Pemerintah telah berupaya untuk mengurai kemacetan di jalur pantura Brebes, terutama di Brexit. Banyak upaya yang telah dilakukan, dari contra flow, buka tutup jalur dan mengalihkan ke jalur alternative. Semua itu seakan sia sia sebab jumlah kendaraan yang terlalu banyak memang sudah sulit diurai.
Alternative yang disediakan juga hanya bersifat jangka pendek jadi kurang efektif. Gubernur Jawa Tengah juga terus memantau keadaan para pemudik. Beliau menyisir semua ruas jalan yang dilalui pemudik. Jawa Tengah memang menjadi pusat kemacetan sebab ditempat ini banyak pemudik yang menuju kampung halamannya. Di brebes, banyak yang mengarah ke banyumas, purwokerto dan kebumen. Di semarang, ada yang menuju kudus, pati dan ada pula yang ke solo, jogja.
Namun, semacet macetnya mudik tidak akan terasa. Kebahagiaan bertemu keluarga rasanya seimbang dengan perjuangan menembus kemacetan di jalanan. Apapun yang terjadi, asal masih selamat, mudik tetap menjadi tradisi yang asik dan menyenangkan. Mudik juga menjadi tradisi yang irrasional. Setuju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H