Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Berkendara Aman dan Selamat

1 Juli 2016   10:44 Diperbarui: 1 Juli 2016   10:57 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar www.brotherbob.blogspot.com

Pulang kampung atau biasa disebut mudik, hanya ada di Indonesia. Masyarakat berbondong bondong menuju kampung halaman untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Setiap tahun, jumlah pemudik juga terus meningkat. Peningkatan pemudik ini juga membuka peluang untuk terjadi kecelakaan lalu lintas yang lebih banyak.

Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada jumat (01/07) malam hingga minggu (03/07) malam. Hal ini bukan tanpa alasan, para pegawai pemerintah yang hari ini terakhir bekerja pastinya akan pulang ke kampung halaman pada malam ini atau besok pagi. Para pekerja swasta juga banyak yang hari ini menjadi hari terakhir kerja. Namun ada pula yang besok masih harus berangkat. Jadi para pekerja akan berbondong bondong menuju kampung halaman pada dua hari kedepan.

Kemacetan parah tentunya akan terjadi di jalur jalur yang dilewati para pemudik. Tol Cipali, Nagrek, Tol Cileunyi, jalur pantura maupun jalur selatan akan menjadi jalur utama para pemudik. Jika hari libur mereka berbarengan, tentunya ini akan menjadi kemacetan parah. Lihat saja saat pagi jam berangkat kantor dan saat sore jam pulang kantor. Dimana mana jalanan akan menjadi ramai dan padat.

Ada berbagai alat transportasi yang dapat kita gunakan untuk menuju kampung halaman. Sepeda motor masih menjadi primadona para pemudik sebab selain biaya perjalanan yang murah, setiap perantau dapat dipastikan memiliki motor. Alasan lain adalah karena motor mereka ingin mereka gunakan saat dikampung halaman, takut kecurian juga menjadi alasan tersendiri.

Disisi lain, selain menjadi primadona, motor juga menjadi alat transportasi yang paling sering kecelakaan saat mudik tiba. Jelas ini bisa menjadi pertimbangan tersendiri bagi para pemudik yang ingin menggunakan motor. Saya sendiri pernah mudik dengan menggunakan motor, jarak 400 kilometer ditempuh selama 16 jam. Tentunya perjalanan selama itu pastilah sangat melelahkan. Untuk itu, untuk mengurangi angka kecelakaan, saat memiliki beberapa tips yang bisa diterapkan saat mudik dengan menggunakan sepeda motor.

Pastikan Badan Anda Sehat

gambar www.l-men.com
gambar www.l-men.com

Ini akan menjadi factor utama yang dapat memperlancar perjalanan anda. Jika anda merasa sakit atau tidak enak badan, jangan memaksakan diri untuk berkendara jauh. Hal ini akan membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Fisik yang kurang sehat akan berpengaruh pada daya tahan dan konsentrasi saat berkendara. Untuk itu, jika anda merasa kurang enak badan, jangan pernah memaksakan untuk tetap berkendara dengan motor. Pilihlah transportasi umum yang dapat mengantarkan anda selamat sampai tujuan. Jika menggunakan transportasi umum, tubuh bisa beristirahat selama perjalanan. Ini akan membuat anda merasa lebih baik dibanding harus berkendara selama belasan jam menuju kampung halaman.

Pastikan Anda Tidak Mengonsumsi Obat Obatan Selama Berkendara

gambar www.sehatmu.com
gambar www.sehatmu.com

Mengonsumsi obat obatan akan berdampak pada kualitas tubuh. Biasanya sebuah obat memiliki efek samping menyebabkan kantuk. Ini akan sangat membahayakan keselamatan anda. Biasanya obat juga memiliki efek menenangkan, ini akan berdampak pula pada konsentrasi anda selama berkendara. Minum Minuman energy saat berkendara juga sebenarnya tidak di anjurkan. “kalau berkendara jauh, usahakan jangan minum minuman berenergy. Memang selama perjalanan kita tidak merasa ngantuk, tapi selama perjalanan pikiran anda akan terasa kosong. Jadi percuma jika mata melek namun pikiran kosong. Itu juga sangat berbahaya.”Tutur salah seorang pengemudi bus pariwisata di pulau Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun