Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumbang Mawarku

23 Juni 2016   12:51 Diperbarui: 23 Juni 2016   13:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan pada akhirnya…..

Mawarpun layu tak dapat bertahan

Sore itu masih ada sang surya

Cukup terik menyinari  mawar

Namun senja menelan

Menggagalkan usaha sang surya

Ilalang yang sedari tadi bergoyang

Merebut perhatian dari sang mawar

Harumnya tak mempesona

Namun geraknya menyejukkan mata

Ia mungkin rindu akan cumbuan sang kumbang

Namun kumbang tak kunjung datang

Hingga ia merasa tersiksa

Lama tak ada yang menghampirinya

Sesekali lebah berkunjung datang

Menghisap perlahan lahan

Sungguh bukan itu yang dia inginkan

Sang mawar mulai resah

Cumbuannya begitu ia rindukan

Namun sayang, ada pak tua yang memetiknya

Dibawa pulang sebagai hadiah

Mawar tak suka

Ia murung dan meneteskan air mata

Tak dapat lagi ia menahan

Cumbuan yang ia harapkan tak kunjung didapatkan

Sentuhan lembut juga ia rindukan

Ah… terlalu keras hidup ini untuknya

Mungkin ia memang bukan untuk sang kumbang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun