Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kopi Tahlil: Kopi Nikmat Sejuta Umat

12 Januari 2016   20:56 Diperbarui: 13 Januari 2016   17:38 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Pekalongan, kuliner memang selalu sederhana dan murah meriah. Kopi Tahlil ini dijual dengan harga yang super murah, hanya 2500 saja per gelasnya. Biasanya kopi Tahlil ini diminum dengan ditemani Ketan, sego megono, gorengan dan jajan jajan tradisional pasar. Semuanya hanya berkisar seharga 1000an. Jadi jangan khawatir kantong akan terkuras jika ada di warung kopi.

Semua warung kopi Tahlil mengutamakan kejujuran pelanggannya, wooow… berani sekali untuk ukuran warga Indonesia. Memang banyak orang yang tidak lagi percaya dengan kejujuran, namun dipekalongan kejujuran di warung kopi ini sangat diutamakan. Bagaimana tidak, kita biasanya hanya memesan kopi dan sepiring aneka jajan. Kita sendiri tidak tahu berapa banyak makanan di piring tersebut, karena semua makanan hanya di ambil secara acak. Lalu kopi yang kita pesan juga tidak pernah ditulis. Jika kita datang ke warung kopi Tahlil, maka kita tinggal ambil tikar dan duduk di trotoar, setelah itu kita akan di tanya oleh pelayan warung. Disini mereka tidak pernah pakai tulisan apapun, jadi kita sendirilah yang harus mengingat apa yang telah kita makan.

Dengan segala kesederhanaannya maka bisa dikatakan warung kopi ini sangatlah merakyat. Dengan harga yang super murah dan tempat yang mudah ditemukan, maka tidak salah jika warung kopi Tahlil adalah salah satu tempat yang dapat kita gunakan untuk bercengkrama dengan teman teman.

Ingin Tahu Rasanya???

Come and Try…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun